Nilai transaksi gabungan saham-saham yang mencakup kedua indeks utama China mencapai 957,6 miliar yuan
Beijing (ANTARA) - Saham-saham China berakhir lebih rendah pada Selasa, jatuh terparah dalam hampir empat bulan di tengah kekhawatiran berlanjutnya ketegangan China-AS dan jenis baru virus corona yang lebih menular yang ditemukan di Inggris merugikan pemulihan ekonomi global yang cepat. Indikator utama, Indeks Komposit Shanghai anjlok 1,86 persen menjadi ditutup pada 3.356,78 poin, setelah naik 0,76 persen sehari sebelumnya. Sementara itu, Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China terpangkas 1,79 persen menjadi berakhir di 13.882,30 poin, setelah kemarin melonjak 2,03 persen.

Nilai transaksi gabungan saham-saham yang mencakup kedua indeks utama China mencapai 957,6 miliar yuan (sekitar 146,42 miliar dolar AS), meningkat dari 864,43 miliar yuan (sekitar 131,96 miliar dolar AS) pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Jumlah saham turun melebihi jumlah yang naik, sebanyak 1.243 saham berbanding 219 saham di bursa Shanghai dan 1.953 saham berbanding 342 saham di bursa Shenzhen.

Negara-negara di seluruh dunia menutup perbatasan mereka ke Inggris pada Senin (21/12/2020) karena kekhawatiran tentang jenis virus korona baru yang sangat menular.

Saham-saham energi memimpin kerugian dengan Anhui Hengyuan Coal Industry and Electricity Power Co Ltd jatuh mencapai batas penurunan hariannya. Sementara Huolinhe Opencut Coal Industry Corp Ltd, Shanxi Coking Coal Energy Group Co Ltd dan China Shenhua Energy Company Ltd ditutup turun lebih dari lima persen.

Namun, produsen produk sanitasi sekali pakai melonjak ketika China berupaya memperkuat langkah-langkah untuk mencegah datangnya jenis baru virus corona, dengan Xiamen Yanjan New Material Co Ltd melonjak 20 persen, dan Tianjin TEDA CO Ltd mencapai batas kenaikan hariannya.

Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, terpuruk 2,45 persen menjadi mengakhiri perdagangan pada 2.811,75 poin, setelah melambung 3,66 persen pada Senin (21/12/2020).

Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah setelah melonjak sehari sebelumnya
Baca juga: Saham China naik setelah Beijing janji lanjutkan dukungan kebijakan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020