Jakarta (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes mengatakan PERSI siap berdialog dengan Menteri Kesehatan baru Budi Gunadi Sadikin terkait rumah sakit di Indonesia.

"Jadi ini adalah keputusan Presiden. Kita menghormati itu. Dan kita akan tetap menjadi mitra yang loyalis dan kritis, selalu memberi masukan dan sebagainya. Yang jelas selama ini kan PERSI selalu demikian dengan Kemenkes dan mitra-mitra yang lain,"  kata Kuntjoro melalui sambungan telepon, menanggapi penunjukan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan baru menggantikan Terawan Agus Putranto, di Jakarta, Selasa.

Ke depan, Kuntjoro menekankan perlunya evaluasi terhadap setiap kekurangan yang ada pada situasi kesehatan saat ini, mengingat pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap bidang kesehatan.

Baca juga: Budi Sadikin, bankir senior ditantang tuntaskan masalah COVID-19-BPJS

"Gelombang besar COVID-19 yang belum pernah terjadi menyebabkan banyak orang terkaget-kaget. Jadi pasti akan terjadi sesuatu yang tidak sempurna. Dan saya berharap ini sambil jalan mengatasi kondisi yang sekarang, yang kurang, ini dilakukan satu evaluasi lagi. Kemudian didengarkan apa yang harus dilakukan tahun baru ke depan, yang belum tahu kapan selesainya COVID-19 ini," kata dia.

Ia berharap Menkes baru dapat belajar dari pengalaman yang diperolehnya dan mengaplikasikan ilmu dan pengalamannya untui dapat menahkodai fungsi barunya sebagai menteri kesehatan.

"Kalau kita melihat background dia, kiprah dia sebelumnya, tentu dia belajar dari pengalamannya, dari apa yang dia dapatkan dari proses belajarnya. Mungkin itu yang bisa diharapkan dapat diaplikasikan di Kemenkes," kata Kuntjoro.

Baca juga: Dunia usaha berharap menteri-menteri baru percepat pemulihan ekonomi

Menurut dia, layanan kesehatan di Indonesia saat ini membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, Kemenkes tidak bisa bekerja sendiri, perlu berkoordinasi dengan kementerian, lembaga atau mitra lainnya.

"Jadi bahasa untuk menjawab bahwa memaksimalkan otonomi agar menjadi lebih baik itu, artinya bahwa kita harapkan beliau melakukan komunikasi yang lebih baik juga dengan kementerian dan lembaga yang lain," katanya.

"Pesannya adalah nanti tentu tenaga di sekeliling beliau, selain tenaga-tenaga yang ada ini juga kalau perlu ditambah untuk mendampingi beliau, karena beliau mungkin membutuhkan satu proses untuk tahu lebih banyak tentang kesehatan. Saya kira ini bisa lebih cepat mengingat latar belakang yang beliau miliki cukup bagus,"  kata Kuntjoro lebih lanjut.

Baca juga: Jaket biru menteri baru tunjukkan kesiapan kerja kapan saja
Baca juga: Presiden Jokowi umumkan 6 menteri baru Kabinet Indonesia Maju
Baca juga: Presiden Jokowi lantik enam menteri baru pada 23 Desember 2020

Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020