Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate melantik dua pejabat eselon I masing-masing sebagai Sekretaris Jenderal dan Kepala Badang Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo.

Mira Tayyiba kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kominfo, menggantikan Rosarita Niken Widiastuti, dan Hary Budiarto menggantikan Basuki Yusuf Iskandar sebagai Kepala Badang Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Kedua pejabat sebelumnya purna tugas sejak Oktober lalu.

Kedua pejabat yang baru dilantik ini diharapkan bisa membawa kementerian untuk semakin mengembangkan sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi di lingkup kementerian.

"Saya yakin, dengan dukungan tim kerja baru, di bawah koordinasi Sekjen yang baru Ibu Mira, hal itu akan bisa terwujud. Termasuk sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Kominfo dengan kementerian lembaga lainnya seluruh pihak agar dapat mendukung visi dan kebijakan Presiden Bapak Joko Widodo untuk akselerasi transformasi digital," kata Johnny, saat pelantikan yang disiarkan secara virtual di akun YouTube resmi Kominfo, Rabu.

Baca juga: ASO berpotensi tumbuhkan 232 ribu lapangan pekerjaan baru

Baca juga: Kominfo percepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi satu dekade


Johnny mengapresiasi para pejabat sebelumnya yang telah mengabdi selama mereka bertugas.

Pada pelantikan tersebut, Johnny kembali mengingatkan Kementerian Kominfo mendapatkan mandat untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia, yaitu dengan percepatan perluasan akses dan peningkatan pembangunan infrastruktur digital; pembuatan peta jalan transformasi digital di sektor-sektor strategis secara khusus sektor Kominfo; percepatan integrasi pusat data nasional dalam satu data nasional; penyiapan sumber daya manusia atau talenta digital; dan percepatan penyiapan hal-hal yang terkait regulasi, skema pembiayaan dan pendanaan.

Berkaitan dengan pelantikan ini, Johnny menyoroti poin mengenai persiapan sumber daya manusia dengan jumlah dan kualitas yang memadai dan berkelanjutan. Menurut dia, pengembangan SDM tidak hanya untuk masyarakat luas, namun, juga di dalam lingkungan kementerian terutama dalam era transformasi digital dan menyambut era teknologi 4.0.

Johnny juga mengingatkan bahwa pandemi virus corona ini harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk mempercepat transformasi digital, didukung pergeseran aktivitas yang kini banyak dilakukan secara dalam jaringan atau online.

Kementerian merujuk salah satu visi Indonesia untuk 2045 yaitu menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia dan menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2040.

Untuk itu, Indonesia memerlukan sekitar 9 juta talenta digital selama 15 tahun ke depan, atau rata-rata 600.000 orang setiap tahun.

"Ini membutuhkan sebuah persiapan yang matang dan serius untuk kita lakukan. Ini membutuhkan kerja keras luar biasa sehingga kita bisa membangun sebuah ekosistem yang baik bagi tumbuhnya talenta-talenta digital di Indonesia. Ini menjadi tugas yang akan diemban oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM yang baru Pak Hary," kata Johnny.

Selama beberapa tahun terakhir, Kominfo mengadakan sejumlah program untuk mempersiapkan talenta digital, antara lain melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy.

Baca juga: Kominfo raih predikat wilayah bebas korupsi 2020

Baca juga: Menkominfo bahas penguatan konektivitas bersama Prancis

Baca juga: Kominfo umumkan hasil pemilihan blok pita frekuensi radio 2,3GHz

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020