Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej yang biasa disapa Eddy Hiariej mengatakan akan berbagi tugas dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.

"Terus terang saya baru dilantik, belum sampai 2 jam, tentunya sebagai orang baru yang masuk ke Kementerian Hukum dan HAM saya akan mempelajari, mengidentifikasi lebih dulu kira-kira masalah apa yang cukup krusial di kemenkumham dan apa solusinya. Saya pasti akan berkoordinasi karena sebagai wamen adalah membantu menteri," kata Eddy di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Pada hari ini Presiden Joko Widodo melantik Eddy Hiariej sebagai Wamenkumham mendampingi Menkumham Yasonna H Laoly.

"Saya tadi baru kurang lebih 15 menit bertemu dengan Prof Yasonna Laoly sebagai Menkumham. Kami belum bicara lebih banyak karena beliau ada rapat dengan Menkopolhukam pada pukul 11.00 (WIB) ini dan insya Allah pada Senin nanti, 28 Desember kami akan berkoordinasi," ujar Eddy.

Eddy pun mengaku belum berbagi tugas dengan Yasonna. "Karena tugas dari wamen itu adalah membantu menteri maka Pak Menteri dan saya akan melakukan pembagian tugas mana yang akan beliau tangani dan mana yang akan saya tangani atau apa yang akan saya bantu kepada beliau," ungkap Eddy.

Pakar hukum pidana itu mengaku hanya merujuk kepada Undang-undang Kementerian Negara terkait tugas-tugas yang mungkin akan dikerjakannya.

Baca juga: Sidang MK - Pakar hukum UGM akan dihadirkan sebagai ahli

"Bahwa pada dasarnya dan ini juga sudah dikatakan Presiden Joko Widodo saat beliau dilantik sebagai presiden dan kemudian saat beliau melantik kabinet kerja pada 23 Oktober 2019 beliau sudah mengatakan bahwa tidak ada visi menteri yang ada adalah visi misi presiden dan wakil presiden, karena itu tugas wamen berdasarkan uu kementerian negara sudah barang tentu adalah membantu menteri," kata Eddy.

Dari berbagai direktorat jenderal di Kemenkumham, Eddy yakin memiliki masalah masing-masing.

"Sudah barang tentu masing-masing direktorat jenderal punya masalah tersendiri dan saya akan koordinasikan dengan pak menteri mana yang harus diperbaiki dan mana yang sudah baik dan ditingkatkan, kami belum bicara detail mengenai tupoksi dan apa yang menjadi tugas saya," ucap Eddy.

Eddy mengaku baru diminta Mensesneg Pratikno untuk datang ke istana pada Senin (21/12).

"Saya kebetulan dihubungi bapak Menteri Sekretaris Negara Prof Pratikno pada hari Senin dan diminta untuk datang ke Jakarta karena direncanakan pada Rabu, 23 Desember ini akan ada pelantikan sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia," ungkap Eddy.

Eddy Hiariej adalah guru besar ilmu Hukum Pidana di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ia kerap menjadi anggota panitia seleksi termasuk anggota pansel Komisi Yudisial dan pansel Hakim Konstitusi serta pansel lainnya

Eddy menjadi guru besar termuda Fakultas Hukum (FH) UGM saat berusia 37 tahun. Eddy Hiariej pernah menjadi salah satu ahli dari tim kuasa hukum 01 Jokowi-Ma'ruf di Mahkamah Konstitusi pada sidang sengketa hasil pilpres pada 2019 lalu.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020