Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat dalam perdagangan tipis pada hari libur di akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua beruntun, karena investor tetap optimis atas stimulus AS dan dolar yang lebih rendah setelah Inggris mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, naik 5,1 dolar AS atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 1.883,20 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (23/12/2020), emas berjangka bertambah 7,8 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.878,10 dolar AS.

Emas berjangka merosot 12,50 dolar AS atau 0,66 persen menjadi 1.870,30 dolar AS pada Selasa (22/12/2020), setelah jatuh 6,10 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.882,80 dolar AS pada Senin (21/12/2020). Emas turun 0,3 persen untuk minggu ini.

"Meskipun ada kemunduran dalam negosiasi stimulus, ada kemungkinan besar stimulus segera lolos dan itu agak mendukung harga emas sampai batas tertentu," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.

"Namun, salah satu alasan mengapa kami tidak melihat kenaikan yang lebih besar adalah karena ada volatilitas yang signifikan tetapi ada momentum positif di pasar saham."

Investor sebagian besar mengabaikan laporan bahwa anggota parlemen AS memblokir upaya untuk mengubah paket bantuan virus corona dan pengeluaran pemerintah senilai 2,3 triliun dolar AS.

Emas, yang telah naik sekitar 24 persen tahun ini, cenderung diuntungkan dari langkah-langkah stimulus yang meluas karena secara umum dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

"Faktor pendukung untuk pasar emas termasuk indeks dolar AS yang lebih lemah selama beberapa hari terakhir setelah kenaikan awal pekan ini," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lain, dolar AS dibungkam setelah Inggris mencapai kesepakatan perdagangan Brexit yang sempit dengan Uni Eropa.

Sementara itu, kekhawatiran atas penyebaran varian baru virus corona yang lebih mudah menular telah menyebabkan pengetatan pembatasan di Inggris, menggarisbawahi kekhawatiran atas pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 1,3 sen atau 0,05 persen menjadi ditutup pada 25,908 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 11,8 dolar AS atau 1,16 persen menjadi menetap pada 1.028,9 dolar AS per ounce.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020