Jakarta (ANTARA) - Pandemi COVID-19 dan pemilihan presiden Amerika Serikat mendominasi ensiklopedia online, Wikipedia, menjadi artikel yang paling banyak dilihat dalam 12 bulan terakhir.

Tujuh artikel yang terkait dengan dua topik luas tersebut menghasilkan total 297 juta views. Sementara, secara keseluruhan total 10 topik teratas menghasilkan total 396 juta views, menurut data Wikipedia, dikutip dari laman Cnet, Senin.

Lalu lintas ke artikel Wikipedia menggarisbawahi bahwa sumber informasi berasal dari situs otoritas, perubahan yang tidak terduga yang awalnya membuat keraguan pada ensiklopedia tersebut karena dapat diedit oleh siapa pun.

Kini, Google menggunakan cuplikan dari situs tersebut langsung di hasil penelusurannya, dan YouTube menautkannya di uraian info yang muncul di bawah video yang mengandung konten misinformasi.

Wikipedia, yang dimiliki oleh organisasi nirlaba yang dimiliki oleh Wikimedia Foundation, telah mengerahkan upaya untuk meningkatkan reputasinya.

Organisasi tersebut membentuk gugus tugas misinformasi untuk pemilihan presiden AS dengan puluhan orang dari tim keamanan, produk, hukum dan komunikasi.

Lebih dari 56.000 sukarelawan editor melindungi sekitar 2.000 halaman Wikipedia yang terkait dengan pemilu menggunakan feed secara real-time untuk memantau perubahan materi.

Wikipedia juga memiliki hampir 7.000 halaman dengan materi tentang COVID-19 yang telah menghasilkan hampir 580 juta views.

Tiga artikel tentang virus corona -- pandemi COVID-19, virus corona dan pandemi COVID-19 menurut negara dan wilayah -- menjaring hampir 145 juta views gabungan.

Sementara itu, artkel tentang pemilu AS memiliki topik yang lebih beragam -- Donald Trump, Kamala Haris, Joe Biden -- mengumpulkan 152 juta views gabungan.

Selain itu, artikel tentang mendiang bintang NBA Kobe Bryant dan Ratu Elizabeth II juga masuk dalam daftar.



Baca juga: Kobe Bryant hingga Tom Hanks paling banyak dicari sepanjang 2020

Baca juga: Wikipedia ditutup di sebagian Eropa terkait protes UU

Baca juga: Wikipedia anggap Daily Mail sebagai sumber tak terpercaya

 

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020