Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia masih menunggu surat resmi dari FIFA terkait keputusan penundaan Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar pada 2021 digeser ke 2023.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali seusai melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, perwakilan kementerian/lembaga serta pimpinan pemerintah daerah di Jakarta, Senin, menyatakan pihaknya baru mengetahui pengumuman tersebut dari laman resmi FIFA.

“Apa yang disampaikan FIFA melalui website-nya itu kami anggap sebagai pemberitahuan penundaan. Namun demikian kami berharap ada surat resmi dari FIFA,” ungkap Zainudin dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual.

Baca juga: FIFA batalkan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia
Baca juga: Menpora hormati keputusan penundaan Piala Dunia U-20 2021


Pemerintah meminta PSSI untuk berkoordinasi dengan FIFA agar surat resmi atau pemberitahuan tertulis terkait penundaan segera dikirimkan.

“Kami harapkan kepada PSSI untuk koordinasi dengan FIFA supaya bisa menyegerakan untuk memberitahukan surat secara resmi atau tertulis,” tambah dia.

Meski demikian, pemerintah, lanjut Zainudin, tetap akan menyiapkan berbagai rencana untuk menindaklanjuti penundaan tersebut.

Rencana-rencana tersebut di antaranya terkait perawatan dan pemeliharaan stadion serta perubahan komposisi tim nasional yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang.

FIFA pada 24 Desember lewat laman resminya FIFA mengumumkan pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia dan Piala Dunia U-17 2021 di Peru.

Meski begitu, Indonesia dan Peru akan tetap menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan Piala Dunia edisi 2023.

Baca juga: Piala Dunia ditunda, PSSI harap persiapan timnas semakin matang
Baca juga: Pelatih Persib nilai penundaan Piala Dunia U-20 adalah langkah bijak
Baca juga: Renovasi GBT Surabaya tetap jalan meski Piala Dunia U-20 ditunda


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020