Kopenhagen (ANTARA) - Denmark memperpanjang penguncian ketat selama dua pekan sampai 17 Januari guna membatasi penyebaran COVID-19, menyusul lonjakan kasus baru secara drastis dalam sebulan terakhir, demikian Perdana Menteri Mette Frederiksen, Selasa (29/12).

"Situasi mengenai tingkat infeksi, pasien rawat inap dan korban meninggal kini bahkan lebih serius dibanding selama musim semi," kata Frederiksen saat konferensi pers.

Perpanjangan pembatasan nasional saat ini, yang diumumkan pada 16 Desember masih akan menutup sekolah, pusat perbelanjaan, restoran, bar dan pertokoan non-esensial lainnya, lanjut perdana menteri.

Negara Nordik tersebut cukup berhasil menerjang badai virus corona hingga Desember, ketika jumlah infeksi baru dua kali lipat dibanding dengan jumlah sebelumnya.

"Skenario yang kami takuti selama musim semi mungkin menjadi nyata dalam beberapa pekan dan bulan mendatang jika kami tidak bertindak sekarang," kata Frederiksen.

Denmark, dengan 5,8 juta penduduk, pada Selasa (29/12) melaporkan 2.621 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Sementara jumlah pasien rawat inap bertambah 28 menjadi 900, hampir mendekati kapasitas maksimum bangsal COVID-19.

Sumber: Reuters
Baca juga: Denmark berlakukan penguncian total selama Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Vaksin Denmark efektif lawan COVID-19 cerpelai pada uji coba hewan
Baca juga: Mainan seks laris manis setelah warga Denmark diminta berdiam di rumah

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020