Kontrak kerja sama ini memiliki durasi selama 365 hari terhitung sejak ditandatanganinya kontrak. Pada kontrak ini Bukaka akan mengirimkan garbarata ke tujuh bandara di India, yaitu Dehradun, Patna, Chennai, Trichy, Port Blair, Jabalpur, dan Surat
Jakarta (ANTARA) - Emiten konstruksi PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) mendapatkan kontrak kerja sama dengan Airports Authority of India (AAI) senilai lebih dari Rp303 miliar untuk pengadaan 36 unit garbarata kaca, termasuk instalasi dan perawatan.

Direktur Operasional PT Bukaka Teknik Utama Tbk Saptiastuti Hapsari mengatakan, kontrak kerja sama pengadaan garbarata tersebut merupakan kontrak kerja sama kelima antara Bukaka dengan AAI sejak 2001.

"Kontrak kerja sama ini memiliki durasi selama 365 hari terhitung sejak ditandatanganinya kontrak. Pada kontrak ini Bukaka akan mengirimkan garbarata ke tujuh bandara di India, yaitu Dehradun, Patna, Chennai, Trichy, Port Blair, Jabalpur, dan Surat," ujar Saptiastuti dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Saptiastuti menuturkan, kompetitor produsen garbarata dari negara lain seperti Tyssenkrupp (Jerman), Adelte (Spanyol), CIMC Tianda (China), dan ShinMaywa (Jepang) sudah masuk ke pasar India, namun emiten berkode saham BUKK itu tetap dapat menguasai pasar garbarata di India.

Total garbarata yang telah dipasang oleh Bukaka sebanyak 148 unit di berbagai bandara di India seperti bandara di Chennai, Mumbai, Srinagar, Kolkata, Ahmedabad, Ahmritsar, Calicut, Dibrugarah, Gaya, Guwahati, Jaipur, Trichy, Trivandrum, Udaipur, Bhopal, Vizag, Aurangabad, Nagpur, Goa dan belasan bandara lainnya.

Sesuai dengan yang tersebut di dalam kesepakatan bahwa Bukaka memiliki kesempatan untuk mendapatkan tambahan 50 persen atau sebanyak 18 unit, sehingga totalnya akan menjadi 54 unit setelah Bukaka melakukan pengiriman “batch” pertama yang direncanakan dilakukan dalam waktu lima bulan setelah penandatangan kontrak.

"Setelah seluruh 36 unit terkirim, AAI akan memberikan penawaran tambahan 36 unit sehingga total akhirnya akan menjadi 90 unit. Dengan pengalaman dan kemampuan produksi, kami optimis dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan kualitas yang baik," kata Saptiastuti.

PT Bukaka Teknik Utama adalah perusahaan publik di BEI yang memulai usahanya sejak Oktober 1978 sebagai bengkel otomotif skala kecil yang memproduksi mobil pemadam kebakaran. Selama empat dekade, Bukaka saat ini telah berkembang menjadi holding company sekaligus operating company dengan fokus pada Engineering, Procurement, and Construction (EPC), Energy, dan Investment.

Bukaka memiliki delapan unit usaha bisnis dan lima anak perusahaan, salah satunya adalah Unit Usaha Boarding Bridge dengan 450 orang karyawan sejak 1990 yang telah memproduksi garbarata lebih dari 900 unit untuk 15 negara, 113 bandar udara, dan delapan pelabuhan laut. Bukaka memproduksi dua tipe garbarata yaitu garbarata baja (steel wall) dan garbarata kaca (glass wall).

"Tahun 2020 merupakan tahun yang sulit buat seluruh dunia disebabkan adanya pandemi COVID-19 ini yang menghantam semua sektor termasuk bandar udara. Namun pandemi tidak menjadi halangan bagi perseroan untuk terus berkarya dan memproduksi salah satu produk kebanggaan Indonesia yaitu garbarata," ujar Saptiastuti.

Baca juga: Menperin lepas ekspor 33 garbarata Bukaka ke Thailand

Baca juga: Menperin dukung ekspor garbarata tembus pasar Eropa

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020