Makassar (ANTARA) - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Jeneberang menyiapkan 2,5 juta bibit pohon dalam upaya menyukseskan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) di Sulawesi Selatan.

"Kami menyiapkan 2,5 juta bibit tahun ini pada empat persemaian. Kami menyebutnya ABG atau Ambil Bibit Gratis yang tersebar di Gowa, Maros, Bone dan Tana Toraja,” jelas Kepala BPDSAHL Jeneberang M Tahir Pallawa dalam keterangannya di Makassar, Rabu.

Ia menjelaskan, BPDSAHL berkomitmen dalam menghijaukan DAS termasuk Walanae yang masuk dalam wilayah Kabupaten Soppeng yang memiliki sekitar 12 persen kawasan DAS di Sulsel.

Menurut dia, lokasi ini merupakan DAS prioritas, termasuk Danau Tempe yang merupakan daerah tangkapan air.

Banyak hulu DAS tidak tertutup vegetasi, fungsi hidrologi menjadi menurun, akibatnya pada bencana hidrologi seperti banjir, longsor, dan kekeringan.

“Mengapa Soppeng merupakan prioritas karena merupakan diferensiasi DAS Walanae, dilalui beberapa sungai dan merupakan bagian dari berbagai kegiatan sektor,” ucapnya.

Baca juga: Walhi: Hutan Sulsel makin kritis

Baca juga: BPDASHL padat karya penanaman mangrove 11 kabupaten di Sultra


Baca juga: Rumah pembibitan pohon gaharu dibangun BPDASHL Cerucuk Babel

Karena pertimbangan itu, menurut Tahir, perlu upaya penanaman pohon.

“Perlu upaya komprehensif untuk kesehatan aliran sungai, memulihkan daerah tangkapan melalui rehablitasi hutan dan lahan,” ucapnya.

Terkait GNPDAS, dia menyebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pihak memulihkan hutan dan lahan, mengantisipasi perubahan iklim dan pencegahan bencana hidrologi.

Dia mengatakan, BPDSAHL Jeneberang-Saddang sejak tahun 2019 hingga 2020 telah menggelar beberapa kegiatan penting.

Seperti kegiatan rehabilitasi DAS seluas 400 hektar, danau seluas 800 hektar, ada unit percontohan pengelolaan sumber daya alam sebanyak dua unit, ada kebun bibit benih rakyat 18 unit, alih usaha Danau Tempe satu unit.

"Peran serta masyarakat diharapkan akan semakin meningkat, terutama dalam melaksanakan rehabilitasi hutan dan kawasan strategis itu,” ujarnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020