pendapatan usaha PT SMI hingga November 2020 tercatat sebesar Rp5,22 triliun dengan laba bersih sejumlah Rp1,93 triliun
Jakarta (ANTARA) - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI memproyeksikan outstanding pembiayaan pada tahun 2021 akan tumbuh sebesar Rp105,12 triliun atau 42 persen.

"PT SMI memproyeksikan kinerja tahun 2021 dinilai akan terus meningkat dan bertumbuh, dimana outstanding pembiayaan diproyeksikan akan tumbuh sebesar 42 persen di tahun 2021 dari yang sebelumnya Rp73,99 triliun di tahun 2020 menjadi Rp105,12 triliun," ujar Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI Darwin Trisna Djajawinata dalam seminar daring di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, pertumbuhan ini berada di atas kisaran pertumbuhan kredit yang diproyeksikan oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan berturut-turut sebesar 9 - 11 persen, 5 - 6 persen, dan 8,24 persen serta lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional yaitu sebesar 5 - 6 persen.

Selain itu Darwin juga menambahkan bahwa hingga November 2020, PT SMI mencatat kinerja yang sangat baik dengan total komitmen sebesar Rp106,76 miliar dan outstanding senilai Rp61,94 miliar, dengan nilai proyek yang telah dibiayai sebesar Rp31,98 miliar.

"Lebih jauh, pendapatan usaha PT SMI hingga November 2020 tercatat sebesar Rp5,22 triliun dengan laba bersih sejumlah Rp1,93 triliun," katanya.

Dalam rencana tahun mendatang, PT SMI berkomitmen untuk terus menjadi sustainability promotor dengan melanjutkan dukungan dalam melakukan pembangunan proyek-proyek strategis di Indonesia melalui berbagai skema dan inovasi pembiayaan (termasuk diantaranya adalah pembiayaan bagi pembangunan hijau).

PT SMI juga akan berupaya untuk terus menjadi ecosystem promotor dengan mendorong keterlibatan para mitra dalam mengimplementasikan skema blended finance melalui platform SDG Indonesia One (SIO) untuk mendukung pencapaian SDG di Indonesia.

Melalui peran yang dijalankan saat ini, semakin mengukuhkan peran PT SMI sebagai bank pembangunan di Indonesia (Development Financial Institution/ Development Bank).

Kesiapan atas transformasi tersebut ditunjukkan PT SMI dengan memperkuat dan meningkatkan kapasitas internal serta senantiasa mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), transparan, dan akuntabel melalui sinergi dan koordinasi yang kuat dengan Aparat Penegak Hukum (APH), seperti Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).  Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk menghindari penyelewengan dalam kegiatan operasional perusahaan.

Baca juga: SMI suntik investasi Rp3,5 triliun untuk operasional KAI
Baca juga: Menkeu: Nilai usulan pinjaman PEN daerah 2020 dan 2021 Rp52,66 triliun
Baca juga: SMI dapat pinjaman sindikasi bank asing Rp10,26 triliun

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020