London (ANTARA) - Saham-saham Inggris kembali melemah pada perdagangan yang ditutup lebih awal Kamis (31/12/2020), mencatat penurunan untuk hari kedua berturut-turut.

Indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London anjlok 1,45 persen atau 95,30 poin, menjadi menetap di 6.460,52 poin.

Indeks FTSE 100 jatuh 0,71 persen menjadi 6.555,82 poin pada perdagangan Rabu (30/12/2020), setelah melonjak 1,55 persen menjadi 6.602,65 poin pada Selasa (29/12/2020), dan terkerek 0,10 persen menjadi 6.502,11 poin pada Kamis (24/12/2020).

Pasar saham Inggris tutup pada Jumat (25/12/2020) dan Senin (28/12/2020) untuk hari libur nasional perayaan Natal.

International Consolidated Airlines Group, perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 4,51 persen.

Disusul oleh saham perusahaan minuman beralkohol multinasional Inggris Diageo yang anjlok 3,78 persen, serta grup perusahaan layanan penjualan, pemasaran, dan dukungan internasional DCC jatuh 3,40 persen.

Di sisi lain, Avast, perusahaan keamanan siber terkemuka Inggris melonjak 1,42 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham National Westminster Bank, umumnya dikenal sebagai NatWest, bank ritel dan komersial utama di Inggris yang menguat 1,27 persen, serta perusahaan induk investasi Pershing Square Holdings terangkat 1,18 persen.

Baca juga: Saham Inggris hentikan keuntungan, indeks FTSE 100 jatuh 0,71 persen
Baca juga: Saham Inggris naik hari keempat, indeks FTSE 100 melonjak 1,55 persen
Baca juga: Saham Inggris naik hari ketiga, indeks FTSE 100 menguat 0,10 persen


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021