BEI menargetkan 30 perusahaan akan melakukan IPO di tahun 2021 dan kami berharap jumlah dananya bisa cukup signifikan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap pada 2021 semakin banyak perusahaan yang mencari dana di pasar modal meski di tengah situasi pandemi.

"BEI menargetkan 30 perusahaan akan melakukan IPO di tahun 2021 dan kami berharap jumlah dananya bisa cukup signifikan. Apalagi SBN saat sekarang sudah sangat rendah, sehingga tentunya dengan SBN yang rendah ini yang yield-nya sekitar 3,64 persen, bisa mendorong lebih banyak IPO lagi ataupun mencari dana dari pasar modal," ujar Menko Airlangga saat membuka perdagangan di BEI, Jakarta, Senin.

Menko Airlangga menuturkan di samping pemulihan ekonomi Indonesia dan ekonomi global pada tahun ini, optimisme juga terlihat di pasar modal sejalan dengan penurunan risiko ketidakpastian di pasar keuangan global yang tercermin dari volatility index dan credit default swap yang sudah semakin membaik

Baca juga: IHSG awal tahun berpotensi naik, seiring rilis data inflasi RI

"Dan IHSG diprediksi bisa mencapai 6.800 atau pun ke 7.000 di akhir Desember 2021. Hal tersebut mengingat pada 22 Desember sempat menyentuh di 6.165 walaupun di akhirnya sedikit di bawah 6.000," kata Menko Airlangga.

Pada 2021 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan penggalangan dana pasar modal akan mencapai Rp150 triliun hingga Rp180 triliun.

Menko Airlangga menambahkan optimisme di pasar modal tersebut akan didukung oleh pemerintah melalui stabilitas harga dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca juga: Rupiah awal tahun menguat tajam, ditopang sentimen positif global

"Di asumsi makro APBN, inflasi ditargetkan 3 plus minus 1 persen dan nilai tukar Rp14.600 per dolar AS. Kemudian sentimen di beberapa bulan terakhir nilai rupiah terapresiasi ke level Rp14.050 per 30 Desember, berarti baik IHSG maupun rupiah sudah mendekati level pra pandemi atau sebelum pandemi di Januari ini," ujar Menko Airlangga.

Pemerintah pun menyiapkan strategi untuk meraih peluang pemulihan ekonomi pada 2021 salah satunya melalui vaksinasi COVID-19. Menurut Menko Airlangga, penanganan COVID-19 melalui vaksin COVID-19 akan menjadi game changer pemulihan ekonomi.

Baca juga: Menko Airlangga: Insentif bantu pasar modal bertahan saat pandemi

"Vaksin COVID-19 sudah hadir dan telah ada di Indonesia 3 juta dosis vaksin. Sekarang sebagian sudah disampaikan ke berbagai daerah dan diharapkan vaksinasi ini bisa dimulai di pertengahan bulan Januari. Ini tentu menunggu emergency use authorization dari Badan POM dan menunggu kehalalan dari vaksin ini," kata Airlangga.

Selain itu, dukungan melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga dilanjutkan dengan anggaran Rp372,3 triliun dan ia juga berharap daya beli masyarakat bisa mendukung akselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong transformasi ekonomi

Kemudian, melalui UU Cipta Kerja diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan lapangan kerja dan terjadi reformasi besar yang membuat Indonesia kompetitif agar kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB) bisa meningkat, baik untuk pengusaha nasional, pengusaha UMKM maupun para investor.

Baca juga: Akademisi: Pengembangan UMKM titik penting pemulihan ekonomi nasional

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021