Indeks acuan S&P/ASX 200 bertambah 97,10 poin atau 1,47 persen menjadi 6.684,20 poin
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia mencatat sesi perdagangan awal tahun terbaiknya dalam dua dekade atau sejak 2001 pada Senin, dengan bank-bank besar dan penambang memimpin kenaikan.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 bertambah 97,10 poin atau 1,47 persen menjadi 6.684,20 poin, sedangkan indeks All Ordinaries melonjak 103,10 poin atau 1,51 persen menjadi 6.953,70 poin.

Baca juga: Saham Australia memulai perdagangan 2021 dibuka dengan keuntungan luas

"Tidak hanya ditutup pada level terbaik sesi, ini juga hari terbaik dalam 7,5 minggu dan juga awal terbaik untuk tahun baru yang kami miliki sejak 2001," kata analis pasar CommSec, Steven Daghlian, dikutip dari Xinhua.

"Karena itu, tentu saja ingat bahwa hanya sehari perdagangan sebelumnya, pasar turun 1,43 persen, jadi perbaikan hari ini pada dasarnya hanya menutup kerugian itu."

Ada keuntungan di semua sektor di bursa lokal karena kinerja bank-bank besar dan saham pertambangan lebih baik.

Fortescue Metals adalah salah satu yang menonjol, melonjak 5,85 persen dan mencapai rekor tertinggi baru.

Di sektor keuangan, bank-bank besar melambung dengan Commonwealth Bank naik 2,00 persen, National Australia Bank naik 1,46 persen, Westpac Bank naik 1,34 persen dan ANZ naik 1,50 persen.

Saham-saham pertambangan juga melesat dengan BHP naik 1,49 persen, Rio Tinto naik 1,34 persen, Fortescue Metals naik 5,85 persen, dan penambang emas Newcrest naik 4,77 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas melonjak dengan Oil Search naik 1,62 persen, Santos naik 2,55 persen dan Woodside Petroleum naik 1,45 persen.

Supermarket terbesar Australia menguat dengan Coles naik 1,99 persen dan Woolworths naik 1,78 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra meningkat 1,01 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas terangkat 1,24 persen dan perusahaan biomedis CSL menguat 0,64 persen.

Baca juga: Saham Filipina ditutup lebih tinggi, indeks PSE terangkat 0,81 persen
Baca juga: IHSG awal tahun berpotensi naik, seiring rilis data inflasi RI

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021