Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup melemah pada Senin, hari pertama perdagangan 2021, di tengah kekhawatiran atas prospek ekonomi domestik setelah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyatakan pemerintahnya mungkin segera mengumumkan keadaan darurat di ibu kota dan prefektur tetangganya di tengah kebangkitan kasus COVID-19.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) kehilangan 185,79 poin atau 0,68 persen, dari penutupan Rabu lalu (30/12/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 27.258,38 poin. Pada hari terakhir perdagangan tahun lalu, indeks Nikkei 225 jatuh 123,98 poin atau 0,45 persen menjadi 27.444,17 poin.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo terpangkas 10,09 poin atau 0,56 persen, menjadi berakhir pada 1.794,59 poin. Indeks Topix turun 14,50 poin atau 0,80 persen menjadi 1.804,68 poin pada akhir perdagangan Rabu (30/12/2020).

Saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan transportasi udara, transportasi darat dan real estat merupakan yang menurun paling banyak pada akhir perdagangan.

Baca juga: Saham Tokyo mengawali tahun baru dengan dibuka merosot

Baca juga: Saham Tokyo turun di hari terakhir, Nikkei naik 16 persen pada 2020

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021