Kami telah menyatakan secara jelas sebelumnya bahwa jika Anda mempunyai gejala atau merasa risau, Anda harus membatasi mobilitas,
Sydney (ANTARA) - Negara bagian berpenduduk terbanyak di Australia, New South Wales (NSW), pada Selasa meminta warga di tiga kota untuk menjalani tes COVID-19 dan isolasi, atas kemungkinan bahwa klaster Sydney menyebar ke wilayah sekitarnya.

Kekhawatiran mengenai penyebaran klaster tersebut membuat otoritas melarang warga dari beberapa kota satelit untuk menghadiri pertandingan kriket Australia-India di Sydney.

Saat ini, Sydney berhadapan dengan sejumlah klaster —dan yang paling mencuat adalah klaster di pinggiran kota bagian barat terkait sebuah kedai minuman alkohol yang sering dikunjungi --oleh mungkin ribuan orang-- pada masa Natal.

Negara Bagian NSW, yang merupakan pusat wabah terbaru di Australia, menyebut bahwa otoritas mendeteksi empat kasus baru COVID-19 berupa penularan lokal selama 24 jam terakhir, salah satunya pada seorang pria yang bepergian dari Sydney ke Broken Hill.

“Hal ini menjadi pengingat atas apa yang dapat terjadi kepada orang yang keluar dari Sydney. Kami telah menyatakan secara jelas sebelumnya bahwa jika Anda mempunyai gejala atau merasa risau, Anda harus membatasi mobilitas,” kata pelaksana tugas Gubernur NSW John Barilaro.

Barilaro meminta masyarakat tiga kota di NSW yang dikunjungi oleh pasien tersebut untuk menjalani tes deteksi COVID-19 serta melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes keluar.

Sehari sebelumnya, Senin (4/1), NSW melaporkan nihil kasus infeksi lokal —pertama kalinya sejak 15 Desember 2020.

NSW mencatat hampir 200 kasus dalam klaster Sydney, meskipun infeksi kebanyakan muncul terbatas di beberapa area pinggiran saja.

Pemerintah negara bagian menerapkan aturan pembatasan sosial serta mewajibkan penggunaan masker di pusat perbelanjaan dan transportasi umum. Pelanggar aturan itu akan menghadapi ancaman denda sebesar 200 dolar Australia (Rp2,1 juta).

NSW telah secara efektif diisolasi dari seluruh wilayah Australia, usai negara-negara bagian lainnya menutup perbatasannya atau memberlakukan aturan karantina wajib 14 hari.

Australia pada Maret 2020 menutup pintu secara keseluruhan bagi semua pendatang internasional, yang bukan warga negara Australia ataupun penduduk tetap. Mereka yang boleh masuk diwajibkan menjalani karantina di hotel selama 14 hari.

Hingga saat ini, tercatat sebanyak lebih dari 28.500 kasus infeksi COVID-19 di Australia, disertai 909 kematian.

Sumber: Reuters

Baca juga: NSW Australia perketat pembatasan saat klaster virus berkembang

Baca juga: Australia sambut tahun 2021 dengan perayaan tidak meriah

Baca juga: Rencana isolasi peserta Australian Open hadapi tantangan hukum


 

Menlu Retno dorong kolaborasi obat dan vaksin COVID-19 ASEAN-Australia

Penerjemah: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021