Tentu ada tahapan-tahapannya. Siapa saja yang akan bertanding dalam waktu dekat, siapa yang divaksin duluan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan akan mengupayakan agar atlet yang tengah menjalani pemusatan latihan daerah (pelatda) menuju PON Papua untuk mendapat prioritas vaksinasi COVID-19.

Pada jumpa pers kerja sama pengembangan sport tourism yang diikuti secara virtual di Jakarta, Selasa, Zainudin mengatakan akan mengusulkan agar atlet PON juga masuk prioritas vaksin apabila setiap daerah sudah memiliki daftar atlet yang akan bertanding di PON Papua yang digelar Oktober mendatang.

"Untuk atlet pelatda (pelatihan daerah) PON kalau sudah ada daftarnya (dari masing-masing daerah), kami bisa juga tanyakan apakah memungkinkan untuk mendapatkan vaksin juga di tahun ini," ucap Zainudin.

Baca juga: Temui Menpora, Menparekraf siapkan agenda sport tourism

Untuk saat ini, Kemenpora masih merampungkan pendataan penerima vaksin COVID-19 tahap awal bagi para atlet dan pelatih yang akan ikut dalam kegiatan olahraga yang dijadwalkan digelar dalam waktu dekat.

Terdapat beberapa kegiatan olahraga besar yang akan diikuti oleh Indonesia pada tahun ini. Mulai dari single event hingga multi event, di antaranya Olimpiade Tokyo pada Juli hingga Agustus dan SEA Games Vietnam pada November. Sementara untuk kegiatan single event, ada pelaksanaan Piala Thomas dan Uber, Piala Sudirman, serta rangkaian turnamen super series di cabang bulu tangkis.

"Tentu ada tahapan-tahapannya. Siapa saja yang akan bertanding dalam waktu dekat, siapa yang divaksin duluan. Kami akan kerja sama dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.

Baca juga: Eko Yuli Irawan berharap vaksin COVID-19 aman dari doping
Baca juga: Kemenpora tentukan daftar prioritas atlet penerima vaksin COVID-19


“Kami yang menentukan kapan mereka diperbolehkan latihan dan bertanding. Sementara yang menentukan siapa akan mendapatkan prioritas ke berapa (yang menentukan kapan disuntik vaksinnya) adalah pihak yang akan memberikan vaksinnya tersebut," ujar dia menambahkan.

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin produksi Sinovac sudah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020, dan 1,8 juta dosis tambahan pada 31 Desember 2020. Dengan begitu, sudah ada 3 juta vaksin Sinovac di Indonesia dan sudah didistribusikan ke berbagai daerah di Tanah Air.

Dalam waktu dekat, 15 juta bulk vaksin dari Sinovac yang akan dimanufaktur Bio Farma akan tiba di Indonesia.

Selain Sinovac, pemerintah juga sudah mengamankan jenis vaksin COVID-19 lainnya, seperti AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax.

Baca juga: PB PASI sambut baik rencana vaksinasi COVID-19 bagi atlet
Baca juga: WADA minta atlet tak khawatir vaksin COVID-19 langgar aturan doping


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021