Jakarta (ANTARA) -
TNI Angkatan Laut mengerahkan tujuh KRI untuk membantu pencarian (Search and Resque, SAR) untuk pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY-182 yang hilang kontak sore Sabtu.
 
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono di Jakarta, Sabtu, mengatakan KRI yang dikerahkan yakni dari Jajaran Koarmada I dan Lantamal III.
 
KRI yang digerakkan yakni, KRI Teluk Gili Manuk (onboard Tim Kopaska), KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut -866, KRI Tengiri.

Baca juga: TNI AU siapkan helikopter-fix wing dukung pencarian Sriwijaya SJ-182
Baca juga: Sriwijaya Air SJ 182 bawa 50 penumpang dan 12 awak kabin
 
"Dan 2 Sea Rider Kopaska serta 2 kapal Tunda yakni TD Galunggung dan Malabar," kata dia.
 
Selain itu, TNI AL juga menyiapkan Heli Nbell 412 EP HU 4205 di KRI Bontang yang posisinya bersandar dermaga JICT Jakarta, armada ini juga siap dukung Operasi SAR.
 
Pesawat Sriwijaya Air SJ-218 take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.
 
Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
 
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan membenarkan bahwa Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB.
 
“Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.
 
Novie mengatakan saat ini kasus itu tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca juga: RS Polri tunggu data manifest penumpang Sriwijaya Air
Baca juga: Pesawat hilang kontak antara Pulau Laki dan Pulau Lancang

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021