Warisan leluhur tersebut banyak memiliki nilai positif dan menjadi jati diri masyarakat setempat
Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2021 menyiapkan sebanyak 45 kegiatan tradisi sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya lokal.

"Sebanyak 45 kegiatan itu sudah kami susun sejak awal tahun, namun kami belum bisa memastikan kepastian menggelar kegiatan karena saat ini masih diberlakukan pembatasan terkait pandemi COVID-19," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Bambang Haryo Suseno di Mentok, Minggu.

Baca juga: Museum Siwalima hidupkan kecintaan pada permainan tradisional

Kegiatan pelestarian budaya lokal tersebut antara lain, tradisi sedekah kampung, ceriak, perang ketupat, sembahyang rebut dan berbagai kegiatan tradisi yang berkaitan dengan keagamaan lainnya.

"Sudah kami kumpulkan data dan jadwal pelaksanaan untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan tradisional tersebut dan Pemkab sudah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung agar kegiatan bisa berjalan dengan lebih baik," katanya.

Baca juga: Pendiri PAUD: Kembangkan permainan tradisional pada anak

Selain mendukung dan mendampingi pelaksanaan kegiatan, kata dia, berbagai kegiatan itu juga akan dipromosikan sebagai salah satu daya tarik pariwisata berbasis sejarah dan budaya.

Menurut dia, 45 kegiatan tradisi tersebut merupakan kekayaan masyarakat setempat yang akan terus dilestarikan dan dikembangkan agar bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Baca juga: Gundu hingga congklak, antibosan berdiam di rumah

"Warisan leluhur tersebut banyak memiliki nilai positif dan menjadi jati diri masyarakat setempat," ujarnya.

Agar kegiatan semakin dikenal dan bisa menambah kunjungan wisatawan, Pemkab Bangka Barat juga sudah menyiapkan promosi wisata menggunakan media sosial dan website ayokebangkabarat.com.

Berbagai kegiatan tersebut sudah disusun agar bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan, namun pelaksanaan kegiatan masih menunggu kebijakan selanjutnya terkait penanganan bencana pandemi COVID-19.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga sudah berkoordinasi dengan penyelenggara setiap kegiatan tradisi terkait dengan pelaksanaan acara tradisi tersebut.

"Apakah akan tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan, atau hanya pelaksanaan ritual dan inti tradisi tanpa melibatkan masyarakat secara besar sebagai bentuk perlindungan tradisi agar tidak hilang," katanya.

Selain itu pihaknya bersama panitia kegiatan juga sudah melakukan kordinasi dengan pihak lain seperti Kepolisian dan Satgas Penanggulangan COVID-19 terkait rencana tersebut.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021