Atas nama pemerintah (Pemkab Tubaba), kami juga berduka. Kepada keluarga untuk tabah menerima kenyataan ini
Bandarlampung (ANTARA) - Tiga warga Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Laki Kepulauan Seribu Selat Sunda, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1).

Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad melalui pesan WhatsApp miliknya yang diterima di Bandarlampung, Minggu menyebutkan ketiga korban tersebut atas nama Sugiono Effendy, Yohanes, dan Pipit Piyono.

Baca juga: Menhub minta penuhi segera hak keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182

Ketiga warga tersebut itu terbang ke Pontianak Provinsi Kalimantan Barat melalui Bandara Radin Inten II, Lampung Selatan.

Berkaitan dengan musibah tersebut Pemerintah Kabupaten Tubaba berencana akan memfasilitasi keluarga korban ke posko crisis center di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Provinsi Banten.

“Kita akan upayakan melalui Dinas Perhubungan,” katanya.

Baca juga: KP Bisma 8003 jadi posko polisi dalam pencarian Sriwijaya Air

Umar juga menyatakan bahwa data ketiga penumpang asal Tubaba telah dilaporkan kepada Dinas Perhubungan Provinsi Lampung.

Pihaknya pun menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban pesawat Sriwijaya Air dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak.

"Atas nama pemerintah (Pemkab Tubaba), kami juga berduka. Kepada keluarga untuk tabah menerima kenyataan ini," ujarnya.

Baca juga: RS Polri terima 7 kantong jenazah diduga penumpang Sriwijaya Air

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air Boeing 735-500 classic series dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1) pada pukul 14.36 WIB.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sejumlah armada angkatan laut milik TNI dikerahkan, sekitar 10 kapal diterjunkan ke lokasi diduga jatuhnya pesawat di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Di antara kapal-kapal TNI AL yang dikerahkan yakni KRI Teluk Gilimanuk-531 mengangkut para kru SAR dan juga awak media. Lalu KRI Rigel-933 milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).

Pewarta: Agus Wira Sukarta dan Deddy Irawan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021