hujan intensitas sedang dan berawan diperkirakan Selasa (12/1) dengan kecepatan angin rata-rata 8-15 knot ke arah barat-barat laut dan arus permukaan 10-20 centimeter per detik ke arah timur serta tinggi gelombang rata-rata 0,5-1,0 meter.
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca berawan hingga hujan dengan intensitas sedang di lokasi pencarian pesawat Sriwijaya SJ 182 yang jatuh disekitar Kepulauan Seribu hingga Rabu (13/1).

"Hari ini (Senin,11/1) diperkirakan hujan ringan pagi hari dan berawan di siang hari kemudian kembali hujan ringan pada malam hari," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, pada hari kedua setelah jatuhnya pesawat Sriwijaya Sabtu (9/1), arah angin saat ini bertiup dari barat laut dengan kecepatan 10-20 knot dan kecepatan arus laut 10-20 centimeter per detik ke arah timur laut serta tinggi gelombang rata-rata mencapai 0,5-1,0 meter.

Sementara hujan dengan intensitas sedang dan berawan diperkirakan pada Selasa (12/1) dengan kecepatan angin rata-rata 8-15 knot ke arah barat-barat laut dan arus permukaan 10-20 centimeter per detik ke arah timur serta tinggi gelombang rata-rata 0,5-1,0 meter.
Baca juga: Kondisi cuaca mendukung pencarian korban pesawat jatuh hari ketiga
Baca juga: BMKG: Hujan ringan saat operasi pencarian Sriwijaya SJ-182


Pada Rabu (13/1) cuaca diperkirakan berawan hingga hujan intensitas sedang dengan kecepatan angin rata-rata 8-20 knot ke arah barat-barat laut dengan tinggi gelombang berkisar 0,3-0,8 meter dan kecepatan arus laut 10-20 centimeter per detik ke arah timur.

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1), pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Baca juga: BMKG: Warga Jakarta waspadai hujan disertai petir
Baca juga: Suara Sriwijaya Air menghujam laut menggetarkan rumah Pulau Lancang

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021