Jayapura (ANTARA) - Kapolres Puncak AKBP Decky Saragih mengakui saat ini anggotanya masih menyelidiki kasus dibakarnya dua base transceiver station (BTS) yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
 
"Dari laporan yang diterima insiden pembakaran kedua BTS diketahui dari laporan yang disampaikan tim Palapa Ring Timur yang melakukan pengecekan menggunakan helikopter Sabtu (9/1) lalu," kata AKBP Saragih kepada Antara, Senin.
 
Dia mengakui BTS yang dibakar, yakni BTS 4 yang terletak di perbukitan Pingile Distrik Omukiya dan BTS 5 terletak di perbukitan wilayah Muara Distrik Mabuggi.

Baca juga: KKB tembak helikopter PT Intan Angkasa Air Service di Kabupaten Puncak
 
Masyarakat melaporkan kedua BTS dibakar sejak Kamis (7/1) hingga mengakibatkan terganggu layanan 4G.
 
Ketika ditanya KKB yang beroperasi di sekitar Kabupaten Puncak, Saragih mengaku cukup banyak di antaranya Legagak, Militer Murib, Rambu Besar dan Leni Mayu, namun dia belum dipastikan kelompok mana yang membakar BTS.
 
"Anggota masih terus menyelidiki kasus tersebut karena kesulitan mendapat info karena masyarakat lebih memilih untuk tutup mulut, " kata AKBP Saragih.
 
General Manager Network Operation & Quality Management Telkomsel Maluku & Papua Adi Wibowo dalam keterangan tertulis yang diterima Antara, Senin, menyatakan pelanggan Telkomsel di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, tetap dapat menikmati layanan komunikasi 2G.
 
Layanan tersebut menggunakan transmisi IDR atau satelit
 
'Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanannya yang terjadi kepada pelanggan Telkomsel di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, " kata
Adi Wibowo.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021