Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar memprediksikan cuaca ekstrem masih melanda sebagian wilayah Aceh selama beberapa hari ke depan, sehingga warga diminta untuk tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad, Senin, mengatakan adanya belokan angin di sekitar wilayah Aceh dan daerah pertemuan angin di sebelah Barat Aceh yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.

"Kondisi ini dapat mengakibatkan fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan juga angin kencang pada siang, sore hingga malam hari dan dini hari," kata Zakaria di Banda Aceh.

Dia menjelaskan wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga deras disertai petir dan angin kencang meliputi Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Aceh Besar, Simeulue dan Aceh Selatan.

Baca juga: Walhi: Kerugian akibat bencana ekologi di Aceh capai Rp1,3 triliun

Baca juga: BMKG prediksi cuaca ekstrem masih terjadi hampir seluruh Aceh


Selanjutnya Kabupaten Aceh Barat, Bener Meriah, Bireuen, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Aceh Utara, Nagan Raya, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Singkil, Kota Langsa dan Aceh Tengah.

"Seluruh Aceh harus waspada. Untuk daerah aliran sungai, daerah muara, daerah dataran rendah dan daerah yang tanah resapan airnya sudah sangat berkurang seperti di perkotaan harus hati-hati dengan banjir," kata Zakaria.

Sedangkan untuk wilayah pegunungan atau perbukitan waspada tanah longsor, termasuk Kota Sabang rawan terjadi tanah longsor di musim hujan, katanya lagi.

Disamping itu BMKG juga mengingatkan warga terkait potensi gelombang laut tinggi yang mencapai 3,5 meter di beberapa wilayah perairan daerah Tanah Rencong.

"Waspada gelombang tinggi di wilayah perairan Utara Sabang, Selat Malaka bagian Utara Aceh, Samudera Hindia bagian Barat Aceh, perairan Barat Selatan Aceh, dan sekitarnya yang dapat mencapai 3,5 meter," katanya.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Sunawardi menyebutkan banjir merupakan bencana alam yang paling dominan terjadi di wilayah provinsi paling barat Indonesia itu sepanjang 2021.

"Ribuan warga di sejumlah kabupaten/kota bisa jadi korban akibat bencana banjir," kata Sunawardi.

Hingga Ahad (10/1) kemarin, tercatat delapan kali banjir di Aceh, meliputi Kabupaten Aceh Timur sebanyak dua kali kejadian, kemudian Kota Langsa, Aceh Utara, Lhoksemawe, Aceh Selatan, Subulussalam dan Pidie Jaya yang masing-masing satu kali kejadian.*

Baca juga: BMKG: Dampak fenomena La Nina tak sampai ke Aceh

Baca juga: BMKG Aceh: Cuaca ekstrem berpeluang timbulkan belokan angin

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021