Beijing (ANTARA) - Saham-saham China berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa, rebound atau bangkit dari dari kemunduran terbesar mereka dalam tiga minggu di sesi sebelumnya saat memperpanjang penurunan dua hari berturut-turut, di tengah kekhawatiran atas ketegangan dengan Amerika Serikat dan lonjakan kasus baru COVID-19 domestik.

Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai melonjak 2,18 persen menjadi ditutup pada 3.608,34 poin. Sementara itu, Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa China yang lebih kecil melambung 2,28 persen menjadi berakhir pada 15.460,03 poin.

Nilai transaksi gabungan saham-saham yang mencakup kedua indeks utama China mencapai 1,09 triliun yuan (sekitar 168,2 miliar dolar AS), menyusut dari 1,21 triliun yuan (sekitar 186,88 miliar dolar AS) pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya. Angka tersebut melebihi satu triliun yuan untuk perdagangan hari ketujuh berturut-turut.

Baca juga: Saham Tokyo ditutup sedikit menguat, terangkat kenaikan produsen obat

Sektor penerbangan adalah salah satu pencetak keuntungan terbesar setelah regulator penerbangan sipil mengatakan lalu lintas penumpang akan pulih 90 persen ke level sebelum COVID-19 sebagai bagian dari target untuk 2021 pada pertemuan tahunan pada Selasa. Saham China Aerospace Times Electronics Co Ltd mencapai kenaikan batas atas harian mereka pada penutupan.

Saham-saham yang terkait dengan sektor sekuritas, manufaktur pesawat dan pembuatan kertas juga memimpin kenaikan, dengan saham China Merchants Securities Co Ltd melonjak pada batas harian 10 persen menjadi ditutup pada 26,05 yuan per saham.

Melawan tren kenaikan, saham-saham perusahaan di sektor hotel, katering, dan cloud game, memimpin kerugian.

Baca juga: Saham Korsel rugi lagi, Indeks KOSPI ditutup jatuh 0,71 persen

Namun beberapa investor khawatir tentang peningkatan infeksi Virus Corona di China utara dan ketegangan Beijing-Washington.

Pihak berwenang di China memperkenalkan pembatasan baru COVID-19 di daerah sekitar Beijing pada Selasa, menempatkan 4,9 juta penduduk diisolasi karena infeksi baru meningkatkan kekhawatiran tentang gelombang kedua di negara yang sebagian besar tertular penyakit tersebut.

Sementara itu Indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan di papan bergaya Nasdaq China, terangkat 2,83 persen menjadi mengakhiri perdagangan pada 3.180,35 poin.

Baca juga: Saham Filipina balik merugi, Indeks PSE merosot 0,64 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021