Jakarta (ANTARA) - Pembayaran online (digital) lintas negara semakin diminati di tengah pandemi COVID-19 karena pebisnis dan perusahaan bisa tetap melakukan pembayaran rutin tanpa menghadapi risiko kesehatan bagi pegawainya.

Pada September 2020, Bank Indonesia melaporkan bahwa transaksi digital perbankan naik sebesar 37,8 persen dari tahun ke tahun. Hal ini memicu peningkatan transaksi digital secara nasional sebesar 84,6 persen selama tahun lalu.

Baca juga: DANA tambah fitur Minta Uang dengan QR code bank

Institusi perbankan mempunyai kapasitas cukup untuk mengakomodasi penambahan volume pembayaran online, namun sayangnya bank masih mengharuskan pebisnis mengunjungi langsung cabang terdekat untuk memproses transaksi internasional.

Kondisi itu lah yang mendorong pebisnis menggunakan solusi online untuk pembayaran internasional, seperti Wallex. Wallex menuai pertumbuhan tinggi selama pandemi, dengan menawarkan menawarkan antara lain kedinamisan nilai tukar mata uang secara real-time, terintegrasi dengan bank mancanegara, dan kelengkapan perizinan bagi solusi pembayaran.

Popularitas Wallex di kalangan pebisnis Indonesia telah mendorong pertumbuhan jumlah transaksi perusahaan hingga 4 kali lipat sepanjang 2020, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Berbasis di Singapura, Wallex kini melayani ratusan perusahaan di Indonesia, di mana lebih dari setengahnya beralih ke Wallex selama 2020. Hingga saat ini, Wallex memiliki nyaris 10 persen dari pangsa pasar pembayaran ke luar negeri yang diproses oleh lembaga keuangan non bank.

"Semakin banyak perusahaan di Indonesia mengadopsi solusi online kami sebab mereka ingin menghindari aktivitas pergi ke kantor cabang bank saat melakukan transaksi ke luar negeri,” kata Hiro Kiga, COO Wallex, dalam siaran pers, Kamis.

Menurutnya, beragam bisnis kini menyadari bahwa mereka dapat menghemat waktu dan biaya dengan menggunakan Wallex untuk melakukan pembayaran online. "Kami juga menyediakan jumlah destinasi negara serta opsi mata uang asing yang jauh lebih banyak dibanding bank tradisional," katanya.

Saat ini, klien korporat dapat menggunakan platform online Wallex untuk mengkonversi rupiah dan bertransaksi dalam 46 jenis mata uang ke 180 negara. Selain itu, startup teknologi tersebut menawarkan biaya flat yang memungkinkan para klien untuk menghemat setidaknya Rp300.000 pada setiap transaksi, jika dibandingkan pembayaran lewat bank.

Wallex juga telah menangani klien besar termasuk Investree dan PT Alat Bantu Dengar Indonesia yang memakai Wallex untuk membayar supplier internasional dan gaji karyawan, serta mengatur keuangan antar perusahaan.

"Salah satu tantangan terbesar yang kami hadapi di pasar Indonesia adalah rendahnya kesadaran di antara perusahaan-perusahaan domestik akan ragam manfaat yang ditawarkan oleh solusi pembayaran online tanpa bank untuk transaksi internasional,” tambah Hiro.

Baca juga: Bank dan dompet digital ini tawarkan promo Harbolnas 12.12

Baca juga: LinkAja gandeng Kospin JASA dukung digitalisasi koperasi

Baca juga: SPIN gelar "super big sale" bulan Oktober

Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021