Dari total 73.215 ton, Alhamdulillah Pertani sudah memasok sebanyak 28.855 ton, yang artinya 39 persen dari bantuan benih padi bantuan Kementerian Pertanian RI. Itu setara dengan kebutuhan untuk 1,14 juta hektare sawah.
Jakarta (ANTARA) - PT Pertani (Persero), sebagai BUMN pangan berhasil memasok kebutuhan benih padi inbrida untuk lebih dari 1 juta hektare sawah di seluruh Indonesia sepanjang 2020.

Direktur Operasional PT Pertani (Persero), Lalan Sukmaya mengungkapkan total kebutuhan benih padi nasional kurang lebih 350.000 ton per tahun  sementara benih padi bantuan pemerintah melalui E-Katalog Kementerian Pertanian RI sebesar 73.251 ton untuk luas 2.930.048 hektare.

“Dari total 73.215 ton, Alhamdulillah Pertani sudah memasok sebanyak 28.855 ton, yang artinya 39 persen dari bantuan benih padi bantuan Kementerian Pertanian RI. Itu setara dengan kebutuhan untuk 1,14 juta hektare sawah,” ujar Lalan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kunjungi Agrowisata Jatiluwih, Mentan dorong budidaya mina padi

Secara kuantum capaian penjualan benih Pertani sampai dengan Desember 2020 mencapai 31.150 ribu ton dengan rincian permintaan pasar benih padi bantuan pemerintah sebesar 28.855 ton dan penjualan secara ritel ke distributor dan kios ritel sebesar 2.295 ton.

“Penugasan pasar benih padi bantuan pemerintah melalui E-Katalog Kementerian Pertanian RI, PT. Pertani (Persero) tidak mendapatkan penugasan khusus atau privilege, murni bersaing dengan produsen yang terdaftar pada E-Katalog Benih Padi Kementerian Pertanian baik dari sisi harga, kualitas, pelayanan, dan kemampuan distribusi ke titik bagi kelompok tani,” kata Direktur Operasional Pertani tersebut.

Dalam kaitan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian, Pertani menyatakan dukungan penuh kegiatan program tersebut melalui penyediaan benih pada sistem E-Katalog Kementerian Pertanian RI.

“Sejalan dengan arahan Bapak Erick Thohir, bahwa BUMN memiliki kewajiban pelayanan publik karena dalam praktek di lapangan, banyaknya permintaan benih dari para petani daerah-daerah yang tidak mudah dijangkau seperti Kepulauan Natuna, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Halmahera,” kata Lalan.

Baca juga: Kementan luncurkan SISCrop 1.0 untuk monitoring tanaman padi

Untuk mencapai target pemasaran benih padi, Pertani merancang strategi pemasaran dengan menentukan segmentasi pasar yang terdiri dari penguasaan pasar benih padi bantuan pemerintah melalui E-katalog Kementerian Pertanian RI serta penguatan pasar produk benih padi (Non Pemerintah) seperti ke Distributor dan kios pertanian.

“Ke depan PT Pertani (Persero) akan berusaha lebih keras untuk meningkatkan kinerja operasional sehingga dapat memperbesar pasar ritel dan tercapainya target laba,” ujar Lalan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021