Oleh karena itu prosedurnya diminta untuk menunggu beberapa saat untuk dilakukan pengetesan ulang
Bandung (ANTARA) - Tensi atau tekanan darah Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum tinggi, di atas 140, menjelang penyuntikan vaksin COVID-19 perdana di Jabar terhadap dirinya di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Kamis.

"Saya izin melaporkan, salah satu syarat untuk lolos secara kesehatan untuk diberi vaksin ini ialah tekanan darah maksimal 140. Kalau di atas 140 maka punya sedikit risiko yang tentunya tidak kita harapkan. Dari semuanya sudah menjalani proses pemeriksaan kesehatan dan rata-rata tensinya di atas 140, termasuk Pak Wagub Jabar," kata Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil dalam jumpa pers vaksinasi perdana di Jawa Barat di RSHS Bandung, Kamis.

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil itu, mengatakan oleh karena tekanan darahnya di atas 140 maka sesuai prosedur yang berlaku, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum (Kang Uu) diminta untuk beristirahat sejenak di RSHS Bandung.

Baca juga: 10 pejabat publik di NTT jalani vaksinasi perdana

"Oleh karena itu prosedurnya diminta untuk menunggu beberapa saat untuk dilakukan pengetesan ulang. Kalau sudah beberapa kali tensinya di atas 140 maka tidak dilaksanakan di hari ini (penyuntikan vaksin COVID-19, red.)," kata dia.

Namun, setelah menunggu beberapa saat, sekitar pukul 11.00 WIB, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum bisa menjalani penyuntikan vaksin COVID-19.

Selain pejabat publik seperti Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri, Sekda Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, perwakilan IDI Jawa Barat, perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Barat, vaksinasi perdana di RSHS Bandung juga diikuti 60 warga Jawa Barat yang namanya terpilih sebagai penerima vaksin perdana di Provinsi Jawa Barat oleh pemerintah pusat.

Baca juga: Wali Kota Semarang batal divaksin pertama
Baca juga: Pemerintah tidak buka peluang swasta vaksinasi mandiri
Baca juga: Kapolda Jabar: Alhamdulillah tidak pegal-pegal usai divaksin

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021