Meja itu bergetar, saya kira hanya dari aktivitas kami yang sedang makan
Makassar (ANTARA) - Gempa berkekuatan 5,9 SR yang mengguncang Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat ternyata juga dirasakan warga Kota Makassar, seperti sejumlah pengunjung RM Madaeng di Jalan Pelita Raya Makassar, Kamis.

Seorang pengunjung bernama Yuniastika sontak berdiri dari tempat duduknya karena merasa adanya getaran di meja makannya.

Disapa Yuni, perempuan berusia 26 tahun itu sempat berpikir guncangan yang dirasakannya adalah efek dari kemunculan penyakit vertigo yang dideritanya. Hanya saja, ternyata getaran tersebut juga dirasakan oleh pengunjung lain.

"Meja itu bergetar, saya kira hanya dari aktivitas kami yang sedang makan. Nyatanya pengunjung di meja lain juga rasakan hal sama," katanya.

Lebih dari itu, Yuni juga bahkanmendugar bahwa guncangan itu efek dari pengerjaan jalan tol AP Pettarani Makassar, dengan aktivitas pengerjaan jalan, pengangkutan material dan sebagainya.

Sementara Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Makassar, Siswanto juga membenarkan bahwa getaran gempa Sulbar dirasakan warga Sulsel.

"Katanya teman-teman yang di menara Bank Indonesia ada yang merasakan, saya sendiri kebetulan duduk di sini tidak rasa getarannya," kata Siswanto.

Hanya saja, berdasarkan analisis BMKG, telah dipastikan bahwa warga Kota Parepare dan Kabupaten Pinrang merasakan getaran gempa dengan skala besar tersebut. Ini karena pusat gempa terjadi lebih dangkal 10 KM dari permukaan laut.

Gempa Magnitudo 5.9 SR tersebut terjadi pada Kamis, 14 Januari tepatnya pukul 13.35 WITA. Lokasi gempa berada di 2.99 Lintas Selatan, 118,89 Barat Timur, atau 4 km dari Barat Laut Majene Sulbar.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,9 guncang Majene dipicu sesar naik Mamuju

Baca juga: 109 anak terdampak gempa Palu sekolah di Majene Sulbar

Baca juga: Selama sepekan Mamasa diguncang 217 kali gempa

 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021