Shanghai (ANTARA) - China melaporkan jumlah kasus harian COVID-19 tertinggi sejak 10 bulan lebih lantaran wabah parah di timur laut membuat lebih dari 28 juta orang terisolasi, demikian menurut data resmi pada Jumat (15/1).

Total 144 kasus baru COVID-19 dilaporkan pada Kamis (14/1), demikian pernyataan Komisi Kesehatan Nasional. Angka itu naik dari 138 kasus sehari sebelumnya sekaligus lonjakan harian tertinggi sejak 202 kasus dilaporkan pada 1 Maret.

Komisi menyebutkan 135 kasus baru ditularkan secara lokal, yang 90 kasus di antaranya berada di Provinsi Hebei di sekitar Beijing, yang paling menderita akibat gelombang terbaru. Sementara itu, 43 kasus lainnya tercatat di Provinsi Heilongjiang, dengan Provinsi Guangxi dan Shaanxi melaporkan masing-masing satu kasus terkonfirmasi.

Otoritas mengajak masyarakat untuk menghindari perjalanan tidak penting selama liburan Tahun baru Imlek pada Februari mendatang, ketika ratusan juta warga China biasanya menghabiskan masa liburan dengan bepergian.

Jumlah kasus OTG (Orang Tanpa Gejala), yang tidak dimasukkan ke dalam kategori kasus terkonfirmasi oleh China, turun menjadi 66 dari 78 kasus sehari sebelumnya. Jumlah kumulatif kasus COVID-19 di China kini mencapai 87.988 dengan 4.635 kematian.

Data resmi komisi tidak mencakup kasus yang dilaporkan di Macau dan Hong Kong, yang merupakan bagian dari China. Mereka memiliki laporannya sendiri.

Komisi juga tidak menyertakan kasus COVID-19 di Taiwan, pulau yang mempunyai pemerintahannya sendiri, yang diklaim China sebagai miliknya.

Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus bertambah, Hebei bangun 3.000 rumah sementara untuk karantina
Baca juga: China laporkan kenaikan terbesar kasus COVID dalam lebih 10 bulan
Baca juga: Kasus baru virus corona di China naik dua kali lipat

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021