Pada tahun 2021, kami merencanakan target investasi mendekati 6 miliar dolar AS. Ini semua tugas besar, tugas berat yang harus kita usung bersama dalam rangka pemulihan ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi di subsektor mineral dan batu bara (minerba) mencapai 5,98 miliar dolar AS pada tahun ini.

"Pada tahun 2021, kami merencanakan target investasi mendekati 6 miliar dolar AS. Ini semua tugas besar, tugas berat yang harus kita usung bersama dalam rangka pemulihan ekonomi," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin dalam konferensi pers secara virtual, Jumat.

Ridwan mengatakan target investasi pada 2021 mengalami penurunan dari target 2020 yang sebesar 7,7 miliar dolar AS. Realisasi investasi minerba pada 2020 hanya sebesar 4 miliar dolar AS yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19.

Menurut dia, sejumlah faktor yang menjadi kendala terhadap realisasi investasi pada 2020, yakni kesulitan operasional hingga mobilisasi personil yang terbatas, sebagai dampak dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pandemi COVID-19.

Untuk mencapai realisasi investasi tahun ini, Kementerian ESDM pun berupaya untuk memfasilitasi badan usaha atau calon investor dalam menyediakan informasi yang seluas-luasnya.

"Yang paling praktis saat ini, kami menyediakan dokumen-dokumen berupa info memo yang jelas, informasi awalnya seperti apa, apa yang mau diinvestasikan, kondisi dan cadangannya seperti apa, regulasinya bagaimana. Kami layani sebaik-baiknya untuk penyediaan informasi," kata Ridwan.

Selain itu, Kementerian ESDM juga berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal agar mekanisme investasi yang diterapkan harmonis, sehingga memudahkan calon investor.

Sebagai tambahan, pada 2021, subsektor minerba memiliki empat kegiatan prioritas. Pertama dari regulasi, direncanakan ada 4 kebijakan yang akan terbit yang mengatur tentang Kebijakan Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Batubara dan Rencana Produksi dan Pemanfaatan Mineral dan Batubara Untuk Kebutuhan Domestik.

Kedua adalah monitoring pembangunan fasilitas pengolahan pemurnian mineral atau semelter dalam negeri yang menargetkan 23 smelter dapat beroperasi di tahun 2021.

Kemudian, optimalisasi PNBP sub sektor minerba, serta pengawasan dan penilaian reklamasi pascatambang yang berbasis teknologi.

Baca juga: Pemerintah diminta tegas kepada Freeport untuk selesaikan smelter 2023

Baca juga: Anggota DPR sebut revisi UU Minerba sesuai prinsip transparansi

Baca juga: DPD nilai UU Minerba tak mereduksi kewenangan Pemda

Baca juga: Erick Thohir: Kebijakan hilirisasi minerba tepat, investor siap masuk

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021