Jakarta (ANTARA) - Sejumlah petugas dan narapidana Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Mamuju, Sulawesi Barat, mengalami luka-luka akibat gempa bermagnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah tersebut pada Jumat dini hari.

Kepala Rutan Mamuju I Gusti Lanang Agus Cahyana dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, mengungkapkan bahwa dua petugas dan satu narapidana mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut.

Baca juga: KRI Soeharso-990 dan pasukan dikerahkan bantu korban Gempa Mamuju

“Dua petugas kami mengalami luka, satu luka robek di tangan saat memecah kaca kotak kunci dan satu lagi saat keluar dari pos menara. Sementara satu narapidana mengalami patah tulang tangan tertimpa reruntuhan tembok kamar,” ucap Gusti.

Gusti mengatakan selain korban luka, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan pada bangunan, di antaranya robohnya tembok rutan pada bagian kiri, kanan, dan belakang.

Baca juga: Pesawat TNI AU angkut bantuan logistik ke Mamuju

Selain itu, satu kamar hunian juga dilaporkan rusak parah serta terdapat retakan pada tembok di setiap kamar dan ruang kerja petugas. Seluruh jaringan listrik di rutan juga terputus.

“Ketika terjadi gempa, petugas pengamanan yang tengah berjaga langsung mengamankan seluruh warga binaan ke tengah lapangan,” ujar dia.

Baca juga: Lantamal VI Makassar kirim rumah sakit terapung ke Sulbar

Lebih lanjut Gusti menyampaikan bahwa ketersediaan bahan makanan bagi warga binaan masih tersedia hingga delapan hari ke depan.

“Kami mohon doa dari masyarakat untuk keselamatan kami dan pelayanan pemasyarakatan segera pulih,” kata Gusti.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2021