Kades: belum ada bantuan sama sekali dari pemerintah provinsi dan kabupaten maupun dari relawan.
Majene (ANTARA) -
Sebanyak 1.200 orang masyarakat yang mengungsi akibat gempa magnitudo 6,2 di pegunungan Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumandaa, Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat, sampai saat ini belum tersentuh bantuan pemerintah dan relawan.

"Kami melaporkan kondisi di desa Kabiraan sebanyak 150 rumah rusak berat dan 1.200 orang dalam pengungsian," kata Kepala Desa Kabiraan Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene, Fajaruddin, di Majene, Sabtu.

Ia mengatakan, pengungsi di desanya terisolir akibat tidak adanya akses keluar dan masuk desa akibat jalan tertutup longsor, dan persediaan makanan juga mulai menipis.

Baca juga: Hutama Karya salurkan bantuan dan bangun posko untuk gempa di Sulbar

"Banyak anak kecil dan lansia, ada juga ibu hamil, peralatan medis lumpuh karena kantor puskesmas rata dengan tanah, lampu listrik padam dan jaringan telekomunikasi terputus serta hujan turun deras terus menerus," katanya.

Menurut dia, belum ada bantuan sama sekali dari pemerintah provinsi dan kabupaten maupun dari relawan.

"Mohon bantuannya, ada banyak orang yang kedinginan, ada banyak jiwa terancam kekurangan makanan, ada banyak manusia terancam kesehatannya menurun," ujarnya.

Baca juga: KRI Tongkol 813 angkut bantuan logistik untuk korban gempa Sulbar

Ia berharap pemerintah dan tenaga relawan bergerak ke desa Kabiraan menjalankan tugas kemanusiaan.

Sementara itu korban gempa Mamuju terus bertambah menjadi 51 orang akibat tertimpa reruntuhan bangunan sementara di Kabupaten Majene terdapat delapan orang. Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.

Sementara masyarakat pengunsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah kabupaten Mamuju dan Majene.

Baca juga: Dinsos Sulsel siapkan pengungsian untuk korban gempa Sulbar

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021