Jakarta (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Rumah Sakit Polri hingga Sabtu sore mengumpulkan sebanyak 351 sampel informasi genetik atau DNA dari keluarga maupun jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam jumpa pers di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Sabtu, mengatakan antemortem dari keluarga 62 korban sebanyak 143 sampel DNA.

Baca juga: Delapan jenazah korban jatuhnya Sriwijaya Air diserahkan ke keluarga

Sementara data postmortem sampel DNA dari jenazah korban yang didapat sebanyak 208 sampel.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi bagian penting sehingga tugas-tugas dari tim DVI ini bisa berjalan dengan baik," ujar Rusdi Hartono.

Selain itu, hingga Sabtu sore, tim DVI telah menerima 162 kantong jenazah dan 127 kantong properti untuk identifikasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Adapun korban yang telah teridentifikasi, baik melalui pencocokan sidik jari maupun sampel DNA, sebanyak 24 orang, yakni Okky Bisma, Khasanah, Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni, Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Mia Trasetyani, Yohanes Suherdi, Pipit Priyono, Supianto, Toni Ismail, Dinda Amelia, Isti Yudha Prastika, Putri Wahyuni dan Rahmawati.

Selanjutnya Makrufatul Yeti, Rosi Wahyuni, Rizki Wahyudi, Nelly, Beben Sopian, Arifin Ilyas dan Arneta Fauzia.

Sebelumnya pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.


Baca juga: Jasa Raharja Lampung salurkan santunan pada satu korban SJ-182
Baca juga: Iksan korban Sriwijaya pertama dimakamkan di Pontianak

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021