Alurnya harus sesuai protokol kesehatan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah klaster baru penularan COVID-19 saat penyaluran bantuan sosial tunai (BST).

Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim di Jakarta, Senin, usai meninjau pendistribusian BST Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di SMKN 12 Jakarta, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menyebutkan, pendistribusian BST dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilaksanakan pada 160 lokasi di Jakarta Utara.

"Sesuai arahan Wali Kota Jakarta Utara jangan sampai ada klaster BST. Alurnya harus sesuai protokol kesehatan, termasuk pengawasan juga dilakukan petugas karena khawatir jika ada yang lupa menerapkan protokol kesehatan," kata Ali.

Ali mengatakan dari tinjauan yang dilakukannya, protokol kesehatan 3M diterapkan betul oleh petugas, mulai dari pengukuran suhu tubuh, penyediaan wastafel di pintu masuk lokasi pendistribusian, hingga pembagian masker.

Baca juga: Anies ingatkan warga agar bijak gunakan BST

Pada saat pendistribusian, lanjut Ali, saat menunggu antrean, penerima BST juga wajib menjaga jarak, kursi tersedia juga disusun sudah berjarak satu dan lainnya. Begitu juga alur pendistribusian, juga menghindari terjadinya kerumunan.

Tidak hanya itu, sehari sebelum pendistribusian, lokasi penyaluran BST disemprot disinfektan yang dilakukan oleh PMI Kota Jakarta Utara. 

"Alhamdulillah tidak ada kendala baik informasi atau undangan penerima BST, semua berjalan sesuai protokol kesehatan," ujar Ali.

Kepala Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Utara, Aji Antoko menambahkan, sebanyak 229.570 warga Jakarta Utara mendapatkan BST Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mulai disalurkan Senin (18/1).

Baca juga: Jakarta Timur mendapat distribusi pertama BST di DKI

Ia menerangkan, pendistribusian dilakukan selama enam hari, yakni tanggal 18, 19, 20, 21, 29, dan 30 Januari 2021. Waktu pendistribusian dimulai pukul 09.00 sampai dengan 15.00 WIB.

"Untuk pendistribusian hari ini, ada sekitar 40 ribu warga yang menerima BST," kata Aji.

Penyaluran BST diawali dengan pembuatan buku tabungan dan kartu ATM Bank DKI di 160 sekolah yang telah ditentukan sebagai lokasi penyaluran.

Selanjutnya, penerima BST akan menerima bantuan sosial dalam bentuk dana tunai senilai Rp300 ribu per kepala keluarga selama empat bulan, yang diberikan mulai Januari sampai dengan April 2021.

Baca juga: 1.929 KK Kelurahan Pengadegan terima BST

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021