Berlin (ANTARA) - Kanselir Jerman Angela Merkel kemungkinan akan setuju dengan para pemimpin daerah untuk memperketat aturan bekerja dari rumah di antara langkah-langkah lain untuk mengendalikan infeksi virus corona.

Infeksi baru telah menurun dalam beberapa hari terakhir dan tekanan pada unit perawatan intensif telah sedikit berkurang, tetapi ahli virologi khawatir tentang kemungkinan penyebaran varian virus yang lebih menular.

"Jumlah infeksi telah turun selama beberapa minggu atau stagnan dan itu bagus. Sekarang kita menghadapi mutasi yang sangat agresif yang harus kita hadapi," kata Wali Kota Berlin Michael Mueller kepada televisi Jerman, Selasa.

Para pemimpin nasional dan daerah bertemu pada Selasa untuk memutuskan memperpanjang masa pembatasan kegiatan publik, termasuk menutup sebagian besar toko dan sekolah.

Mueller mengatakan bahwa jam malam, yang sudah diberlakukan di negara-negara bagian termasuk Bavaria selatan dan Baden-Wuerttemberg, akan dibahas tetapi tidak mungkin diberlakukan di mana-mana.

"(Menyangkut jam malam) negara bagian ingin memutuskan berdasarkan jumlah infeksi di masing-masing negara bagian," katanya.

"Fokusnya adalah meningkatkan kerja dari rumah. Ada beberapa tempat produksi di mana pekerja harus hadir tetapi ada lebih banyak ruang untuk bermanuver," kata Mueller.

Para pemimpin nasional dan daerah juga mendiskusikan pemakaian wajib masker di toko-toko dan transportasi umum yang menawarkan perlindungan lebih dari penutup kain, kata Mueller.

Jumlah infeksi virus corona yang dikonfirmasi telah meningkat 11.369 kasus menjadi 2,05 juta kasus pada Selasa, berdasarkan catatan Robert Koch Institute (RKI) untuk penyakit menular. Jumlah korban jiwa bertambah 989 orang menjadi 47.622.


Sumber: Reuters

Baca juga: Menteri Jerman: Pembatasan COVID harus dilonggarkan bagi yang divaksin

Baca juga: Infeksi corona Jerman tembus 2 juta

Baca juga: Merkel sebut masa kepemimpinannya selama pandemi paling sulit


 

Varian baru COVID-19 menyebar di Eropa

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021