adanya gempa dan longsor susulan dapat membahayakan tim SAR Gabungan
Makassar (ANTARA) - Operasi pencarian korban yang tertimbun reruntuhan bangunan disertai tanah longsor akibat gempa bumi di Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, dihentikan.

"Hasil musyawarah dengan pihak keluarga disaksikan aparat desa, pihak kepolisian dan babinsa setempat, memutuskan (pencarian) dihentikan. Keluarga korban dapat menerima kejadian ini dengan ikhlas sebagai suatu musibah yang menimpa mereka, " kata Ketua tim Sar Mission Coordinator (SMC), Saidar Rahman Jaya, melalui keterangan resmi diterima, Rabu.

Ia menjelaskan, tim penyelamat telah melaksanakan proses pencarian pada lokasi diduga ada korban tertimbun material longsoran. Selama empat hari pencarian hingga menurunkan anjing pelacak K-9 serta personil SAR Gabungan terdiri dari Basarnas, TNI- Polri dan Potensi SAR lainnya, hasilnya kurang maksimal.

Hal itu disebabkan, kata dia, lokasi pencarian memiliki risiko sangat tinggi dikarenakan material longsoran seperti tanah dan bebatuan Sangat labil dan dapat memungkinkan terjadinya longsor susulan.

"Ini juga dikhawatirkan karena informasi adanya gempa dan longsor susulan dapat membahayakan tim SAR Gabungan pada saat pelaksanaan pencarian, sehingga diputuskan tidak dilanjutkan, " ujarnya.

Baca juga: BPBD Sulbar ingatkan warga tidak mengungsi di gunung rawan longsor

Baca juga: BNPB katakan protokol kesehatan diterapkan di pengungsian


Selain itu, dari berbagai pertimbangan serta hasil musyawarah bahwa operasi pencarian dan pertolongan korban yang tertimbun longsor di Desa Mekkatta, Kecamatan. Malunda Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dinyatakan selesai dan dilanjutkan dengan pemantauan.

Sebelumnya, operasi pencarian dan evakuasi terhadap korban diketahui satu keluarga tertimbun material bangunan rumahnya akibat dampak tanah longsor di Dusun Aholeang, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.

Tiga orang korban yang diduga tertimbun tanah di dalam reruntuhan bangunan tersebut diketahui bernama Ahmad, Nurlia, dan Nurfatmah dan masih satu keluarga.

Data sementara untuk korban gempa di Sulawesi Barat per 19 Januari 2021 yang selamat sebanyak 18 orang, meninggal dunia 90 orang, dengan rincian di Kabupaten Mamuju 79 orang sedangkan di Kabupaten Majene 11 orang.

Baca juga: Tim SAR bersiap evakuasi keluarga yang terdampak longsor di Majene

Baca juga: Tanah longsor tutup akses poros Majene-Mamuju


 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021