Jakarta (ANTARA) - Penuaan kulit adalah proses alami yang tidak bisa dihindari, namun permasalahan ini dapat diatasi dengan melakukan perawatan khusus.

Proses penuaan terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Biasanya ditandai denyam kemunculan garis-garis halus, kulit terasa mengendur hingga terdapat cekungan di beberapa titik wajah.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat tampilan wajah, salah satunya adalah operasi plastik, botoks hingga yang paling digemari adalah Filler.

dr. Grace Waworuntu, MKed(KK), SpKK dari ZAP Premiere Puri Indah mengatakan bahwa filler adalah perawatan yang dilakukan dengan cara penyuntikan bahan serupa gel ke dalam
lapisan kulit.

Baca juga: Bibir kembali tipis, Kylie Jenner buang filler

Baca juga: ZAP Clinic hadirkan layanan khusus untuk imunisasi anak


Gel ini mengandung asam hialuronat, atau yang kini populer dikenal sebagai hyaluronic acid. Kandungan asam hialuronat dalam filler ini bisa merangsang pertumbuhan sel kolagen baru dan mengikat air di sekitar sel kulit, sehingga menambah volume pada jaringan wajah.

"Filler dapat membantu mengatasi tanda-tanda penuaan seperti garis halus atau kerutan di area dahi, mata, pipi, bibir, hingga dagu. Filler juga efektif mengatasi cekungan di bawah mata," kata dr. Grace dalam bincang-bincang "Memperbaiki Konstruksi Wajah Tanpa Operasi", Kamis.

dr. Grace mengatakan keistimewaan filler dibanding dengan perawatan antipenuaan lainnya adalah filler dapat dilakukan tanpa perlu metode operasi atau bedah, yang biasanya ditakuti oleh pasien.

"Banyak wanita cenderung menghindari operasi karena terdengar rumit dan menyeramkan. Pada treatment filler, proses yang harus dilalui lebih nyaman dan cepat, hasilnya pun terlihat lebih alami," ujar dr. Grace.

Di ZAP sendiri terdapat tiga jenis Filler Allergan yang mengandung lidocaine untuk membantu meminimalkan rasa tidak nyaman selama tindakan.

Sebelum tindakan juga akan diberi anestesi pada wajah pasien dan filler ini terbukti aman serta lolos uji FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat dan BPOM Indonesia. Filler pun bisa dilakukan oleh wanita dewasa muda mulai umur 21 tahun hingga 50an tahun.

"Kalau udah masuk 50-60 tahun enggak disarankan filler karena kalau sudah terlalu tua tidak disarankan suntik, nanti malah aneh. Pasien dengan gangguan metabolisme, hipertensi dan lain-lain juga tidak disarankan," kata dr. Grace.

Baca juga: Kulit berjerawat sebaiknya jangan di-"filler"

Baca juga: "Filler" bukan untuk anak di bawah 17 tahun

Baca juga: Efek positif dan negatif lakukan prosedur soft tissue filler

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021