Mamuju (ANTARA) - Sebanyak 1.434 orang personil TNI Angkatan Darat (AD) dikerahkan melakukan penanganan dampak bencana di Kabupaten Majene dan Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.

"Sebanyak 1.434 orang TNI-AD dikerahkan untuk melakukan penanganan dampak bencana selama 22 hari atau hingga masa tanggap darurat selesai," kata Dandim 1418 Mamuju Kolonel Inf Tri Aji Sartono di Mamuju, Senin.

Baca juga: Satgas Gempa Sulbar: Penanganan pengungsi sudah berjalan baik

Ia mengatakan, jika masa tanggap darurat selesai, namun personil TNI-AD masih dibutuhkan melakukan penanganan dampak bencana maka TNI AD akan selalu siap sedia.

Menurut dia, TNI AD selain melakukan evakuasi rumah sakit roboh dan bangunan fasilitas pemerintah juga mendirikan dapur umum serta mendistribusikan logistik bagi para pengungsi.

Baca juga: Gubernur Sulbar minta ASN yang mengungsi ke luar kota segera kembali

"TNI AD juga melakukan evakuasi longsor yang menutup akses desa terpencil yakni Desa Kopeang di Kecamatan Tapalang serta jalan menuju Desa Labuang Rano Kecamatan Tapalang Barat sehingga warga tidak terisolasi akibat gempa," katanya.

Ia berharap, masyarakat terus mendukung TNI AD dalam bekerja membantu masyarakat sehingga bencana alam ini dapat dilalui dan Mamuju kembali dalam kondisi normal.

Baca juga: Polri salurkan 174 ribu paket sembako untuk Sulbar dan Kalsel

Sementara itu total jumlah korban gempa Mamuju dan Majene mencapai 91 orang dan yang selamat dari reruntuhan bangunan mencapai 18 orang sementara dalam pencarian tiga orang.

Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.

Sementara masyarakat pengungsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah Kabupaten Mamuju dan 4.400 di Kabupaten Majene serta mengakibatkan ribuan pemukiman dan sejumlah fasilitas pemerintah rusak dan roboh.

Gempa Mamuju telah mengakibatkan kantor Gubernur Sulbar roboh dan rata dengan tanah selain itu bangunan rumah sakit berlantai lima di Kota Mamuju, pusat perbelanjaan dan pusat pelayanan publik lainnya juga roboh beserta ratusan pemukiman warga rusak total.
 

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021