Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengemukakan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan sembilan strategi dan lompatan besar untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan yang semakin kompleks akibat adanya pandemi dan berjalannya revolusi industri 4.0.

"Kementerian Ketenagakerjaan melaksanakan sembilan lompatan besar sebagai upaya kita untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan ke depan," ujar Menaker Ida dalam acara penandatangan nota kesepahaman BBPLK Semarang dengan pelaku industri, dipantau virtual dari Jakarta, Selasa.

Baca juga: Menaker: Pengangguran di Indonesia naik 2,6 juta akibat COVID-19

Baca juga: Tekan pengangguran, Pemerintah diminta garap serius energi terbarukan


Menaker mengatakan langkah yang akan dilakukan adalah reformasi birokrasi, ekosistem digital siap kerja, transformasi balai latihan kerja (BLK), serta link and match ketenagakerjaan.

Selain itu, terdapat transformasi program perluasan kesempatan kerja, pengembangan talenta muda, perluasan pasar kerja luar negeri, visi baru hubungan industrial, dan reformasi pengawasan.

Ida mengutarakan bahwa dari sembilan langkah tersebut, beberapa implementasinya berada di BLK, yaitu transformasi BLK dan link and match ketenagakerjaan.

Saat ini, ujarnya, BLK telah melaksanakan transformasi melalui program 3R, yaitu reorientasi, revitalisasi dan rebranding.

Dengan transformasi itu, BLK yang semula melaksanakan pelatihan dasar, kini mulai berkembang dengan program unggulan didukung instruktur kompeten serta sarana yang sesuai dengan perkembangan teknologi.

Dia juga merujuk bagaimana penandatangan nota kesepahaman antara BBPLK Semarang dengan 19 perusahaan dan dunia usaha itu merupakan contoh upaya untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan. Dengan menjembatani antara industri dengan para pencari kerja.

Hal itu penting, karena saat ini sektor ketenagakerjaan Indonesia merasakan dampak luar biasa akibat pandemi COVID-19.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020, terdapat 29,12 juta penduduk usia kerja terdampak oleh pandemi COVID-19.

Baca juga: Pengamat: Kenaikan cukai tembakau berpotensi ciptakan pengangguran

Jumlah pengangguran berdasarkan data yang sama telah mencapai 9,77 juta orang. Angka itu kemungkinan bisa bertambah seiring pandemi yang belum usai pada 2021.

"Kolaborasi antara industri dan dunia usaha dengan balai latihan kerja ini sangat penting dalam rangka mengatasi masalah ketenagakerjaan, khususnya pengangguran di Indonesia," kata Ida.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021