Target awal penuntasan bendung ini pada 2024, tapi karena untuk mendukung swasembada beras dalam rangka rencana pemindahan ibu kota negara, target dimajukan menjadi 2023.
Penajam (ANTARA) -
Pembangunan Bendung Irigasi Telake di Kalimantan Timur ditargetkan tuntas pada 2023, sehingga tahun 2024 bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah guna mendukung target swasembada beras.
 
"Target awal penuntasan bendung ini pada 2024, tapi karena untuk mendukung swasembada beras dalam rangka rencana pemindahan ibu kota negara, target dimajukan menjadi 2023," ujar Asisten I Setprov Kaltim M Jauhar Efendi ketika dihubungi dari Penajam, Rabu.
 
Jauhar yang juga Ketua Tim Persiapan Pengadaan Tanah untuk pembangunan jalan akses, bendung pelengkap, saluran primer, dan sekunder Bendung Irigasi Telake ini melanjutkan, beberapa hari lalu ia telah meninjau lokasi bendung sekaligus melakukan pertemuan dengan pihak terkait.

Baca juga: Kementerian PUPR: Bendungan Margatiga ditargetkan selesai akhir tahun
 
Pertemuan dilakukan karena akses dan peta bidang pendukung bendung ini beririsan dengan 15 desa, yakni 10 desa di Kecamatan Penajam Paser Utara (PPU) dan 5 desa masuk wilayah Kabupaten Paser.

Lima desa/kelurahan yang di Kabupaten Paser berada di Kecamatan Long Kali, yakni Desa Sebakung, Sebakung Taka, Sebakung Makmur, Muara Adang II, dan Kelurahan Long Kali.
 
Sepuluh  desa di Kabupaten PPU berada di Kecamatan Babulu, yakni Desa Gunung Makmur, Gunung Mulia, Gunung Intan, Sebakung Jaya, Babulu Darat, Babulu Laut, Labangka Barat, Sumber Sari, Sri Raharja, dan Desa Rawa Mulia.
 
"Sebelum peninjauan lokasi, kami melakukan pertemuan dengan jajaran pemerintah di dua kabupaten tersebut, kemudian dengan kecamatan dan kepala desa/lurah yang lahan mereka terkena Proyek Strategis Nasional (PSN) berupa Bendung Irigasi Telake ini," ucap Jauhar.

Baca juga: Progres pembangunan Bendungan Karalloe capai 87 persen
 
Bendung Telake yang membutuhkan total lahan untuk akses hingga salurannya sekitar 166.415 hektare ini, lanjut Jauhar, berpotensi mengairi sawah seluas 21.000 hektare pada dua kabupaten.
 
"Mengingat pentingnya bendung ini untuk irigasi sawah,  kami mohon dukungan semua pihak agar dapat mencapai target tuntas pada 2023, sehingga dapat mewujudkan ketahanan pangan menuju Kaltim Berdaulat Pangan dan Indonesia Maju," ucap Jauhar.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021