Pembangunan di wilayah ini menjadi penting karena terdapat 21 juta orang dan 4,5 juta kendaraan yang melewati Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakauheni
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sejumlah rencana pembangunan infrastruktur dan transportasi yang dicanangkan akan dibangun di kawasan Merak-Bakauheni-Lampung.

Luhut dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Transportasi di Kawasan Merak-Bakauheni-Tol Lampung secara virtual, Selasa (26/1), mengatakan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, pembangunan di kawasan tersebut diharapkan dapat menurunkan kesenjangan dan meningkatkan infrastruktur wilayah.

"Pembangunan di wilayah ini menjadi penting karena terdapat 21 juta orang dan 4,5 juta kendaraan yang melewati Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakauheni," kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Pembangunan infrastruktur yang pertama yakni Tol Trans Sumatera yang diharapkan dapat selesai pada kuartal pertama tahun 2024. Saat ini, sekitar 40 persen pembangunannya sudah selesai dan harus mampu menghubungkan banyak titik di Sumatera.

Baca juga: Menko Luhut resmikan SPKLU pertama di Lampung

"Ketika tol sudah mulai beroperasi, diharapkan dapat melancarkan konektivitas, mengefisienkan waktu, menghemat biaya, meningkatkan kelancaran logistik, serta dapat menghubungkan dengan banyak kawasan, termasuk kawasan industri, kawasan pariwisata, dan simpul produksi lainnya," kata Menko Luhut.

Pembangunan infrastruktur yang kedua, lanjut dia, akan dibangun Bakauheni Harbour City yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di kawasan pariwisata Bakauheni.

Nantinya, di pelabuhan tersebut akan dibangun seluas 214 hektare lengkap dengan Taman Budaya Menara Siger, Intermoda Terminal, Marina Village, Bakauheni Harbour Park dan Mangrove Forest yang dilengkapi dengan fasilitas hotel berbintang, vila, dan taman bermain di dalam kawasannya.

Ketiga, kata dia, nantinya kawasan tersebut akan dapat digunakan sebagai lahan hortikultura, serupa dengan yang dibangun di daerah Toba sehingga dapat menjadi penopang kebutuhan pangan di Indonesia. Provinsi Lampung sendiri memiliki lahan perkebunan dengan ketinggian 700-1.200 kilometer di atas laut.

Baca juga: Lampung segera kembangkan kawasan wisata terintegrasi ke pelabuhan

"Saya berharap pembangunan transportasi dan infrastruktur di wilayah ini dapat berjalan lancar dan segera selesai. Perlu diingat bahwa semua pembangunan harus dilakukan secara terintegrasi dan efisien," tutup Menko Luhut.

Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Ira Puspadewi mengatakan wilayah Bakauheni memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu hub pariwisata Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan.

"Mengingat Bakauheni dikelilingi oleh beragam objek wisata, mulai dari sejarah, alam, dan pariwisata minat khusus," katanya.

Ira juga berharap agar kawasan Bakauheni dapat menjadi destinasi pariwisata berskala internasional, bukan hanya menjadi pelabuhan penyeberangan yang berkontribusi sebesar 42,2 persen atau sekitar 20,7 juta penumpang per tahunnya.

Baca juga: Gubernur Lampung wujudkan kawasan pariwisata terintegrasi di Bakauheni

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021