Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics mengatakan aplikasi kebugarannya dengan fitur pelacakan kesehatan akan tersedia 31 negara, selain negara asalnya Korea Selatan, dalam upaya memperluas layanan kesehatan di tengah pandemi.

"Hampir 1 juta orang telah menggunakan aplikasi Samsung Health Monitor untuk mengelola kesehatan mereka sejak peluncuran pertama di Korea Juni lalu," kata kepala tim kesehatan di bisnis komunikasi seluler Samsung, Yang Tae-jong, Yonhap melaporkan, Rabu.

"Ekspansi terbaru ini menandai tonggak penting dalam misi kami," dia menambahkan.

Raksasa teknologi itu mengatakan aplikasi Samsung Health Monitor telah mengantongi Conformity to European (CE) pada Desember 2020, dan akan diizinkan untuk digunakan di 28 negara Eropa.

Penandaan CE diberikan jika produk memenuhi persyaratan keamanan, kesehatan, dan lingkungan Uni Eropa.

Selain itu, kata Samsung, aplikasi tersebut juga akan tersedia di Chile, Indonesia, dan Uni Emirat Arab.

Aplikasi Samsung Health memulai debutnya di Korea Selatan tahun lalu, dan juga diluncurkan di Brazil dan Amerika Serikat.

Aplikasi Samsung Health Monitor yang diinstal pada jam tangan pintar Galaxy Watch 3 atau Galaxy Watch Active 2 menawarkan fitur pelacakan tekanan darah dan elektrokardiogram (ECG), yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah memantau kesehatan mereka.

Baca juga: Penjualan Galaxy S21 diprediksi tembus 2,4 juta unit

Baca juga: Samsung beri pernyataan, Galaxy Note berakhir?

Baca juga: Samsung tunjuk bos baru untuk Indonesia

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021