Tunis (ANTARA) - Seorang staf kantor presiden Tunisia menderita sakit kepala dan kehilangan penglihatan jangka pendek setelah membuka amplop surat yang mencurigakan pada Senin (25/1), kata pihak kantor kepresidenan, Kamis.

Manajer kantor presiden Tunisia itu segera dibawa ke sebuah rumah sakit militer. Seorang pegawai lain kantor kepresidenan juga menderita sakit kepala setelah amplop surat mencurigakan itu dibuka, kata pihak kantor kepresidenan Tunisia dalam sebuah pernyataan.

Sejumlah laporan muncul di media sosial pada Rabu (27/1) yang menyebutkan bahwa Presiden Kais Saied telah dikirimi surat yang kertasnya mungkin berisi racun.

Baca juga: Tunisia akui tak berminat jalin hubungan diplomatik dengan Israel
Baca juga: PM Tunisia berencana bentuk pemerintahan teknokrat


Menurut pernyataan kantor kepresidenan Tunisia itu, Saied dalam keadaan sehat dan pihak kepresidenan tidak memberikan komentar apa pun sebelumnya untuk mencegah kekhawatiran publik.

Seorang narasumber di kantor kepresidenan pada Rabu mengatakan kepada Reuters bahwa surat yang mencurigakan itu diterima di kantor Saied dan penyelidikan terhadap surat tersebut sedang dilakukan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pemrotes Tunisia hidupkan nyanyian 'Arab Spring', rusuh berlanjut
Baca juga: Protes meletus di Tunisia, marah atas situasi ekonomi sulit

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021