KOSPI sempat menguat 0,32 persen, tetapi berbalik turun di sesi pagi, dan penurunan berlanjut sepanjang sesi sore karena investor asing melepas saham domestik.
Seoul (ANTARA) - Saham Korea Selatan melemah untuk hari ke-empat berturut-turut pada Jumat karena investor asing dan institusional melepas saham, mengimbangi pembelian ritel besar-besaran.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 92,84 poin atau 3,03 persen menjadi menetap di 2.976,21. Volume perdagangan mencapai 971,5 juta saham senilai 23,8 triliun won (21,3 miliar dolar AS).

KOSPI sempat menguat 0,32 persen, tetapi berbalik turun di sesi pagi, dan penurunan berlanjut sepanjang sesi sore karena investor asing melepas saham domestik.

Baca juga: Saham Korea Selatan berakhir naik, Indeks KOSPI melambung 2,18 persen

Investor asing menjual saham lokal senilai 1,43 triliun won (1,3 miliar dolar AS), dan investor institusional menjual bersih saham senilai 255,6 miliar won (228,5 juta dolar AS).

Investor ritel beli bersih saham senilai 1,71 triliun won (1,5 miliar dolar AS), tetapi pembelian ritel tidak mampu mendorong kenaikan saham domestik.

Di antara saham-saham berkapitalisasi besar, jumlah saham yang terkoreksi melebihi yang menguat. Raksasa teknologi LG Electronics anjlok 7,0 persen karena investor berlomba merealisasikan keuntungan atas kenaikan harga saham baru-baru ini. Perusahaan itu mengumumkan rekor pendapatan tertinggi untuk tahun 2020.

Baca juga: Saham Tokyo melemah tajam mengikuti penurunan saham berjangka AS

Perusahaan pemimpin pasar Samsung Electronics merosot 2,0 persen, dan raksasa chip memori SK hynix terkoreksi 0,4 persen. Perusahaan kimia terkemuka LG Chem tergelincir 2,2 persen, dan mesin pencari yang paling banyak digunakan, Naver, turun 3,4 persen.

Raksasa biofarmasi Celltrion turun 3,1 persen, dan Samsung BioLogics, unit farmasi Samsung Group, anjlok 5,4 persen. Produsen mobil terbesar Hyundai Motor mengalami kontraksi 4,0 persen, dan afiliasinya Kia Motors anjlok 6,5 persen.

Indeks saham-saham berkapitalisasi kecil KOSDAQ turun 32,50 poin, atau 3,38 persen menjadi ditutup pada 928,73.

Mata uang lokal berakhir pada 1.118,8 won terhadap dolar AS, naik 0,8 won dari penutupan sebelumnya.

Harga obligasi berakhir beragam. Imbal hasil obligasi pemerintah tiga tahun yang likuid turun 0,6 basis poin menjadi 0,971 persen, tetapi imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik 0,4 basis poin menjadi 1,768 persen.

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021