Jakarta (Antara) - Mandaya Royal Hospital Puri (MRHP) dan Royal Brompton & Harefield Hospitals (RBHH) yang berbasis di Inggris telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjalin kemitraan strategis yang bertujuan untuk meningkatkan program klinis MRHP. Disaksikan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Owen Jenkins, upacara virtual penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan awal dari kemitraan jangka panjang serupa dan yang perdana antara lembaga Inggris dan Indonesia.

Berbekal rekam sejarah selama lebih dari 100 tahun, Royal Brompton & Harefield Hospitals (Peringkat sepuluh besar rumah sakit kardiologi di dunia oleh Majalah Newsweek) di London membentuk pusat spesialis jantung dan paru-paru terbesar di Inggris, yang didukung oleh para ahli yang berdedikasi pada bidangnya dan penelitian mutakhir yang merupakan salah satu yang terbaik di dunia.

Berdasarkan nota kesepahaman yang ditandatangani ini, pasien Mandaya Royal Hospital Puri dan keluarga akan dapat mengakses dokter terkemuka di RBHH untuk mendapatkan pendapat kedua (second opinion). Mereka juga dapat mengadakan telekonferensi dengan dokter-dokter di RBHH untuk menentukan pengobatan atau tindakan terbaik. Selain itu, Royal Brompton & Harefield akan memberikan pendidikan dan pelatihan jarak jauh untuk tenaga kesehatan di MRHP, berkolaborasi untuk menyelenggarakan acara bersama, dan bekerja sama untuk menyiapkan layanan kardiorespirasi yang terdepan di MRHP.

"Kami mencoba melakukan sesuatu yang benar-benar unik dalam bidang kesehatan di Indonesia. Prestasi ini tidak hanya dapat dicapai melalui teknologi canggih yang kami miliki, meskipun itu jelas merupakan bagian integral dari kemampuan kami untuk menawarkan keunggulan klinis," ujar Dr. Benedictus R. Widaja, Presiden Direktur Mandaya Hospital Group. "Di sinilah pentingnya kolaborasi kami dengan Royal Brompton dan Harefield. Komitmen kami untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasien dan keluarganya, untuk menyambut dan mendorong kolaborasi antara pasien, keluarga mereka, dan ahli kesehatan di Indonesia dan di London, merupakan bagian dari budaya yang berpusat pada pasien dan keluarga yang kami pelihara di Mandaya Royal Hospital Puri."

Sebuah langkah maju dalam pencapaian obyektif Mandaya Royal Hospital Puri untuk menjadi pusat kardiovaskular terkemuka di Indonesia, kemitraan ini merupakan upaya monumental untuk memenuhi komitmen MRHP dalam menyediakan layanan klinis yang dipersonalisasi dan perawatan yang berpusat pada pasien dan keluarga, di mana pasien dapat dilayani oleh ahli medis terbaik, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat dunia yang dikenal di Royal Brompton & Harefield Hospitals.

Dubes Inggris Owen Jenkins menyampaikan, "Kemitraan ini merupakan tonggak sejarah (dalam hubungan Indonesia dan Inggris). Pada saat solusi kesehatan, khususnya telemedicine, berada tepat di pikiran semua orang, contoh kolaborasi dua institusi kelas dunia untuk berbagi keahlian mereka, menjadi perwujudan nilai dan harapan yang nyata bagi kita semua."

Tentang Mandaya Royal Hospital Puri

Direncanakan untuk dibuka pada awal 2021, Mandaya Royal Hospital Puri menjanjikan desain dan arsitektur rumah sakit yang inovatif untuk mendukung keunggulan klinis, penyembuhan, serta mengedepankan kondisi psikologis dan emosional. Rumah sakit yang terletak di Metland Cyber City ini akan memiliki total 350 tempat tidur, enam ruang operasi, lebih dari 100 ruang pemeriksaan rawat jalan, tiga advanced medical center - Cardiovascular Center, Advanced Oncology Center, dan Neuroscience Center - dan 14 klinik spesialis. MRHP dikelola oleh Mandaya Hospital Group (MHG), anak perusahaan Selaras Holding yang juga mengelola Mandaya Hospital Karawang.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Ian Cameron
Chief Marketing Officer, Mandaya Hospital Group
E-mail: ian.cameron@mandayamedical.group

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021