Jakarta (ANTARA) -
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia selalu siap mendukung program vaksinasi nasional.
 
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam Webinar Vaksin COVID-19 untuk Indonesia Bangkit di Jakarta, Sabtu mengatakan, untuk mencapai kekebalan kelompok 181 juta orang mesti divaksinasi hingga Maret 2022.
 
"TNI akan selalu siap sekali TNI akan selalu siap bekerjasama untuk membantu Kementerian Kesehatan sebagai leading sector bersama dengan Kominfo, MUI, Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, kementerian dan lembaga terkait lainnya serta seluruh elemen masyarakat dalam program vaksinasi nasional," katanya.

Baca juga: Panglima TNI sebut tenaga kesehatan TNI sangat krusial saat pandemi
 
Panglima TNI menguraikan peran TNI dalam mendukung upaya program vaksinasi nasional yang meliputi dua aspek yaitu sumber daya manusia dan fasilitas pelayanan kesehatan TNI.
 
"Pertama aspek sumber daya manusia sejak awal merebaknya pandemi di Indonesia TNI selalu berada di garis depan untuk membantu penanganan pandemi," kata dia.
 
Seperti penjemputan dan karantina sebanyak 238 orang WNI dari Wuhan pada akhir Januari 2020 lalu, hingga berdirinya Rumah Sakit Darurat COVID-19 RSD Wisma Atlet, Rumah Sakit Khusus Infeksi Pulau Galang dan Rumah Sakit Lapangan Indrapura
 
"Selain itu juga, TNI menyiapkan sebanyak 109 rumah sakit TNI sampai dengan operasi penegakan disiplin protokol kesehatan di 34 provinsi di seluruh Indonesia," kata Panglima TNI.
 
TNI juga telah mengerahkan sebanyak 91.817 personel, saat ini juga tengah membuktikan komitmennya untuk berpartisipasi aktif mendukung program vaksinasi nasional.
 
"TNI telah menyiapkan personel, materiil dan alutsista untuk mengawal dan mengamankan distribusi vaksin COVID-19 ke daerah-daerah," kata dia.
 
TNI juga sudah menyiapkan tenaga kesehatan, sebanyak 9.176 vaksinator dari anggotanya dan telah melaksanakan training of trainer pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Baca juga: Menkes targetkan akhir Februari selesaikan vaksinasi tenaga kesehatan
 
Prajurit TNI di satuan-satuan kewilayahan juga diterjunkan untuk melaksanakan sosialisasi dan memberikan penyuluhan untuk mengedukasi masyarakat, hal ini karena salah satu faktor yang menjadi tantangan dalam program vaksinasi adalah beredarnya berita-berita bohong atau hoaks.
 
"Ini juga harus kita tangani dengan baik supaya tidak menyebar dan masifnya informasi menyesatkan terkait vaksinasi menjadi penghambat dalam pemenuhan target 181 juta orang yang akan mendapatkan vaksinasi sampai 2022," ucapnya.
 
Sedangkan, aspek kedua adalah fasilitas kesehatan TNI, pada tahap perencanaan TNI telah melakukan pendataan dan penentuan fasilitas pelayanan kesehatan, pelaksanaan vaksinasi yang meliputi fasilitas kesehatan tingkat pertama FKTP dan fasilitas kesehatan tingkat lanjut FKTL.
 
"Dan hingga saat ini Fasyankes TNI yang bertugas sebagai pelaksana Vaksinasi adalah 114 FKTL dan 624 FKTP," kata Panglima TNI.
 
Fasyankes TNI beroperasi dengan berpedoman pada peraturan Kementerian Kesehatan tentang vaksinasi salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah ketersediaan rantai dingin, dan sampai saat ini telah distribusi 141 kotak penyimpanan dingin dengan kapasitas 56 liter dan 12 liter.
 
Fasilitas pelayanan kesehatan TNI juga menyiapkan fasilitas pendukung lainnya seperti ruangan penyimpanan cool box yang berisi vaksin serta fasilitas untuk mengantisipasi kejadian ikutan pasca imunisasi.
 
"Kedua aspek tersebut merupakan inti dari peran Tentara Nasional Indonesia dalam mendukung program vaksinasi nasional," ujarnya.

Baca juga: Panglima TNI cek kesiapan Yonif Para Raider 501/BY di Madiun
Baca juga: Panglima TNI mutasi jabatan 50 perwira tinggi

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021