Jakarta (ANTARA) - Palmeiras menjadi juara Piala Libertadores setelah menaklukkan tim Brasil lainnya Santos dengan skor 1-0 pada final yang dimainkan di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Sabtu setempat atau Minggu dini hari WIB.

Final kejuaraan yang selevel dengan Liga Champions di Eropa itu dimainkan dalam suhu panas, dan sangat sedikit peluang yang tercipta, demikian dilansir Reuters.

Saat pertandingan itu tinggal menyisakan delapan menit waktu normal, pemain pengganti Breno Lopes mengemas gol semata wayang melalui sundulan kepala.

Gol Lopes, yang tercipta hanya beberapa saat setelah pelatih Santos Cuca diusir dari bangku pemain cadangan, memicu kegembiraan luar biasa dari para penggemar Palmeiras yang menyaksikan pertandingan di Sao Paulo. Para penggemar Palmeiras itu mengabaikan peraturan-peraturan menjaga jarak terkait pandemi COVID-19.

Meski permainan berlangsung sedikit terbuka menjelang akhir babak kedua, pertandingan itu gagal memenuhi ekspektasi para penonton televisi di 191 negara atau 5.000 tamu undangan yang diizinkan menyaksikan secara langsung di stadion.

Tetapi bagi Palmeiras, kemenangan itu sudah cukup untuk menambah catatan bagus mereka musim ini serta prestasi pelatih anyar Abel Ferreira.

Klub itu memenangi kejuaraan negara bagian Paulista pada Agustus, dan mereka akan bermain melawan Gremio pada final Copa do Brasil pada Februari.

Ini merupakan gelar Piala Libertadores kedua bagi Palmeiras, dan untuk ketiga kalinya dalam empat tahun tim Brasil menjadi pemenang kompetisi antar klub terbesar se-Amerika Selatan.

Laga final awalnya direncanakan dimainkan pada November tahun lalu, namun turnamen itu harus terhenti selama enam bulan akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: Santos ke final Copa Libertadores usai taklukkan Boca Juniors 3-0
Baca juga: Presiden klub Paraguay dihukum seumur hidup karena pengaturan skor
Baca juga: Estudiantes menang dengan bantuan pelatih dari jarak 8.000km

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021