Jakarta (ANTARA) - Sebagian besar dari sekitar 1.000 petenis dan staf pendukung yang menjalani 14 hari isolasi di Melbourne dan Adelaide telah menyelesaikan masa karantinanya pada Sabtu tengah malam dan mulai mempersiapkan diri untuk Grand Slam Australian Open.

Fasilitas karantina Australian Open masih diisi 15 orang, termasuk satu pemain dan dua orang lainnya yang dinyatakan positif COVID-19, kata otoritas kesehatan Melbourne Minggu.

Petenis putri Spanyol Paula Badosa adalah satu-satunya pemain yang mengonfirmasi bahwa dia dites positif COVID-19 di Melbourne, dan memulai kembali periode isolasi wajibnya.

Negara bagian Victoria pada Minggu melaporkan tidak ada penularan virus lokal selama 29 hari berturut-turut dan ketua turnamen Australia Terbuka Craig Tiley mengatakan prioritas organisasinya tetap pada kesehatan masyarakat setempat.

"Tidak ada yang keluar dari karantina kecuali benar-benar terbukti bahwa mereka tidak sedang mengandung virus," katanya di ABC TV, Minggu, seperti dilansir Reuters.

"Mereka menjalani tes setiap hari, tidak ada proses karantina di dunia yang seketat ini.

"Para pemain ada di komunitas, dan mereka seperti kami, dan kami harus terus mempraktikkan protokol kesehatan untuk menjaga kami tetap aman."

Juara French Open Iga Swiatek mengatakan karantina cukup nyaman, meskipun dia menganggap dirinya beruntung karena dia bukan salah satu dari 72 pemain yang tidak diizinkan berlatih karena kasus COVID-19 dalam penerbangan mereka ke Australia.

"Jelas saya kadang-kadang perlu keluar, untuk menghirup udara segar, tapi saya tidak bisa melakukan itu (tapi) itu bukan masalah," kata pemain Polandia itu kepada wartawan di Melbourne Park.

"Saya sangat senang dan saya sangat menghargai bahwa kami memiliki kesempatan untuk bermain dan melakukan pekerjaan kami, untuk melakukan apa yang kami sukai."

Sikap itu tercermin oleh sebagian besar pemain yang berbicara dengan media setelah karantina, jauh dari masa-masa awal isolasi ketika keluhan di media sosial menjadi hal biasa.

Tiley, yang berhasil meredakan kritik itu dengan sering berbicara dengan para pemain tiap hari mengatakan ada beberapa permintaan yang tidak biasa dari para atlet yang melakukan lockdown.

“Permintaan yang paling aneh adalah meminta anak kucing tapi kemudian kami jelaskan ada korelasi antara virus corona dan anak kucing sehingga tidak bisa kami penuhi,” katanya sambil tertawa.

Baca juga: Cara tak kenal kompromi Australia menggelar Grand Slam pandemi
Baca juga: Australian Open izinkan 30.000 fans hadir per hari
Baca juga: Tugas berat Melbourne meriahkan Grand Slam pandemi
Baca juga: Peserta Australian Open mulai tinggalkan hotel isolasi COVID-19

Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021