Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung menegaskan bahwa dr Didik Arif yang merupakan Ketua IDI Kabupaten Pringsewu meninggal dunia mendadak, diduga akibat terkena serangan jantung.
 
"Almarhum meninggal dunia bukan karena COVID-19, tapi terkena serangan jantung pada Sabtu malam (30/1)," kata Wakil Ketua IDI Lampung dr Boy Zaghlul Zaini MKes dihubungi di Bandarlampung, Minggu.
 
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, almarhum sehari yang lalu sempat melakukan aktivitas di tempat praktiknya, kemudian pada sore hari yang bersangkutan pulang ke rumah ibunya di Kecamatan Sukoharjo.
 
"Meninggalnya kan tadi malam. Siang almarhum masih melakukan praktik, lalu sore hari ke rumah ibunya untuk mengantarkan obat sebab orang tuanya sedang sakit," kata dia.
Namun, lanjut dia, sekitar pukul 21.00 WIB saat ingin pulang dari rumah orang tuanya, kondisi tubuhnya lemas dan almarhum pun masih bisa menelpon temannya yang berada di Pringsewu.
 
"Karena kondisinya semakin lemas, dr Didik dibawa oleh temannya tersebut ke Rumah Sakit Mitra Husada," katanya.
 
Kemudian, lanjut dia, setelah sampai di RS Mitra, sebenarnya yang bersangkutan sempat mendapatkan pertolongan pertama, namun gagal.
 
"Melihat kronologinya seperti itu, kalau menurut saya dan juga dr Yusrizal yang di Pringsewu, almarhum bukan meninggal karena COVID-19 tapi lebih ke serangan jantung," kata dia.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu, Ulinnoha mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan kabar duka tersebut Minggu pagi.
 
"Ya Ketua IDI Pringsewu tersebut meninggal dunia Sabtu malam," kata dia.
 
Namun, ia mengatakan bahwa masih belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait penyebab meninggal dunianya dr Didik Arif.
 
"Saya hanya dikabari bahwa yang bersangkutan meninggal dunia tadi malam, terkait apakah beliau COVID-19 atau bukan belum dapat informasinya, tapi kalau dilihat dadakan seperti itu mungkin terkena serangan jantung atau stroke," kata dia.

Baca juga: IDI: Empat dokter di Kepri meninggal terpapar COVID-19
Baca juga: IDI Jateng: Sudah 35 dokter meninggal akibat COVID-19
 

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021