Mataram (ANTARA) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memastikan seluruh operasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dalam kondisi aman dan berjalan normal pascabanjir yang melanda wilayah Kabupaten Lombok Tengah.

"Kami pastikan kawasan The Mandalika, khususnya lokasi Jalan Kawasan Khusus (JKK), dalam kondisi aman dan tidak begitu terdampak. Sistem drainase yang dibangun berfungsi dengan baik, sehingga genangan air dapat surut dalam waktu yang tidak lama. Kegiatan operasional dan pembangunan di The Mandalika tetap berjalan dengan normal," kata Managing Director The Mandalika, Bram Subiandoro dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Minggu.

Ia mengakui hujan deras yang terjadi mulai siang hingga malam hari di Lombok Tengah, Sabtu (30/1) sempat menimbulkan genangan di sejumlah titik di kawasan The Mandalika. Namun, genangan tersebut dapat segera surut karena sistem drainase yang berfungsi dengan baik. Lokasi pembangunan JKK The Mandalika juga aman dan kegiatan pembangunan tetap berjalan.

Menurut Bram, saat ini ITDC tengah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan pemeliharaan atas kondisi infrastruktur dasar dalam kawasan, khususnya sistem drainase agar tetap berfungsi dengan baik serta sebagai antisipasi kemungkinan hujan deras terjadi kembali.

Baca juga: 350 keluarga terdampak banjir di Lombok Tengah

Baca juga: Banjir-lumpur terjang kawasan Mandalika Lombok Tengah


Selain itu, ITDC juga telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan ke desa-desa penyangga The Mandalika untuk melihat kondisi di lapangan serta memonitor kawasan terdampak.

"Sebagai tindak lanjut, selaku BUMN pengelola kawasan The Mandalika, ITDC telah menyiapkan langkah-langkah dalam jangka pendek guna membantu masyarakat yang terdampak banjir, antara lain penyediaan air bersih bagi warga desa penyangga dengan menggunakan truk tangki, mengerahkan tenaga kebersihan untuk membersihkan lumpur, serta membantu memangkas dan membersihkan pohon-pohon yang tumbang di sekitar kawasan," paparnya.

Selain itu, ITDC juga akan membantu mengirimkan material saluran beton (U-Ditch) ukuran 60 x 60 cm sebanyak 12 unit dalam membantu membangun kembali jembatan yang putus di Desa Rembitan yang merupakan desa penyangga The Mandalika. Langkah-langkah yang dilakukan ITDC ini telah dikoordinasikan dengan BPBD Kabupaten Lombok Tengah dan instansi terkait.

"Kami turut prihatin dengan kondisi ini dan berharap tidak ada korban jiwa dan harta benda di desa-desa penyangga The Mandalika akibat banjir di Lombok Tengah ini. Kami akan terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lombok Tengah, Polres dan pemerintah daerah untuk memantau perkembangan kondisi di lapangan dan selalu siap membantu BPBD dalam menangani bencana ini," katanya.

Sedikitnya 350 keluarga di Kabupaten Lombok Tengah, termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, terdampak banjir yang terjadi Sabtu (30/1).

Kepala BPBD NTB Zainal Arifin mengatakan warga yang terdampak banjir tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Praya Barat, Praya Barat Daya, dan Pujut, termasuk desa-desa di lingkar KEK Mandalika.

"Itu data sementara per 31 Januari 2021 pukul 00.38 Wita. Tim BPBD Kabupaten Lombok Tengah masih terus melakukan pendataan," katanya.

Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Pujut, Praya Barat, dan Praya Barat Daya terjadi menyusul hujan disertai angin kencang di wilayah itu.

Baca juga: DPRD dukung gagasan Menparekraf jadikan Mandalika "sport tourism"

Baca juga: Mendalika siap jadi "sport tourism" unggulan di Indonesia


Selain mengakibatkan pemukiman tergenang, banjir juga menyebabkan tiang listrik rusak, sehingga aliran listrik terganggu.

Menurut dia, banjir saat ini sudah mulai surut. "Air sudah mulai surut dan hujan sudah mereda. Warga yang sebelumnya mengungsi ke tempat lebih aman, seperti rumah makan dan masjid kini sudah kembali ke rumah masing-masing," katanya.

BPBD NTB, menurut dia, sudah menurunkan personel ke daerah terdampak banjir untuk membantu korban banjir serta mendata kerugian akibat bencana tersebut.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021